
Aksi
tersebut sudah berjalan sekitar dua bulan. Konflik bahkan sudah beberapa kali
nyaris terjadi adu fisik, pasalnya keberadaan Kandang ayam yang berjarak kurang
lebih 4 meter dari pemukiman, menimbulkan Bau menyengat, dan mengelukan
banyaknya lalat.
selama
ini warga mengaku cukup sabar dampak kandang ukuran jumbo itu. “Warga resah,
lalat, dan penyakit yang menimpa warga. Kita terus berjuang melakukan tuntutan
agar kandang dipindah, apalagi kandang tesebut tidak ada ijin warga,” jelas
Rudi (35) warga sekitar
Warga
sudah ngadu, mulai dari pemeritah desa, Muspika, sampai kabupaten bahkan, pemilik
pernah dipanggil ke kantor DPRD Jember. “Kami juga sudah ngadua ke Kantor
Lingkungan Hidup (KLH), meski sudah keluar surat larangan KLH, pemilik kandang
masih beroperasi,” Keluhnya.
Hal
Senada disampaikan Dian (32) selama ini dirinya bertahan di tempat tersebut
hanya ingin tercipta iklim sehat. “Keinginan warga agar kandang ayam ditutup,
karena mengganggu kesehatan terutama anak kecil, warga berharap Bupati Faida
dan Kapolres turun tangan." pintanya.