
Yang lucu, wajah para
peserta jadi menghitam dan olinya terasa asin seperti garam. "Olinya terlalu banyak, ada yang
sampai kena telan, rasanya asin," kata Reihan, salah satu anak peserta
lomba, warga desa Curahlele kecamatan Balung, usai mengikuti lomba, Rabo (22/08).
Meskipun demikian anak yang kebetulan mendapat juara 2 tersebut, dirinya merasa senang dengan adanya sejumlah lomba peringatan agustusan ini. "Seneng banget, bisa dapat juara, semoga Agustusan lagi, ada lomba lagi," harapnya dengan malu-malu.
Ketua panitia, Mila Mahdiyah mengatakan, lomba ini guna untuk memperingati hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Selain lomba gigit koin, juga ada lagi lomba lainnya, "Ada lari karung, lari kelereng, pol air dan juga lain-lainnya yang baru akan selesai 2 hari lagi," ucapnya.
Meskipun demikian anak yang kebetulan mendapat juara 2 tersebut, dirinya merasa senang dengan adanya sejumlah lomba peringatan agustusan ini. "Seneng banget, bisa dapat juara, semoga Agustusan lagi, ada lomba lagi," harapnya dengan malu-malu.
Ketua panitia, Mila Mahdiyah mengatakan, lomba ini guna untuk memperingati hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Selain lomba gigit koin, juga ada lagi lomba lainnya, "Ada lari karung, lari kelereng, pol air dan juga lain-lainnya yang baru akan selesai 2 hari lagi," ucapnya.
Mila bersama sejumlah guru
yang tergabung dalam Rumah Belajar Labirin mengadakan lomba Agustusan. Walaupun
sederhana, Mila berharap, lomba-lomba ini bisa menjadi penghibur bagi
masyarakat Desa Curahlele dan ingat akan sejarah sehingga semakin mempertebal
rasa nasionalismenya. (eros/rf).