
Pasalnya
pengantin laki-laki menjadi tahanan kasus pengeroyokan. " Saya tidak
pernah berpikir akan seperti ini, namun bagaimana lagi, mungkin sudah menjadi
suratan takdir, " kata Jamik, dengan mata berkaca kaca tak mampu menahan
keharuan dan Kesedihan.
Menurut pria asal Desa Paleran ini, pernikahannya sudah
direncanakan, Rabu (22/8), gagal. "Sudah lama saya pacaran, alhamdulillah
bisa menikah hari ini, dengan mahar Rp 100 ribu, saya mengucapkan terima
kasih kepada Pihak Polsek Umbulsari, telah memberi ijin untuk menikah,"
Katanya.
Meski
calon Suami berstatus tahanan tidak mengurangi rasa kegembiraan Perempuan warga
desa Jatilawang ini, terlihat dengan menggunakan pakaian pengantin, senyum
dan wajah kegembiraan di wajah Dwi, saat prosesi pernikahan yang dipimpin
Pegawai KUA setempat.