
“Sebagai bentuk kompensasi kepada petani
karena harga gula tahun
ini turun. Untuk tahun 2017 kami targetkan dan mengupayakan menaikkan rendemin tebu, yakni 8,29 dari tahun sebelumnya yang hanya
7,05," ujar mantan Kepala
Tanam PG Semboro Jember ini, Selasa
(19/9).
Untuk mencapai rendemin 8,29, menurut Agus, tebu harus benar-benar bersih serta tebunya
matang dan masih segar. Dengan demikian nanti tidak ada lagi gula yang tak layak konsumsi. “Produksi gula di Panji kini sudah melalui uji lab dan sesuai dengan standart serta dinyatakan
layak konsumsi” Jelasnya
Bukan
hanya itu, usai gula hasil
produksi dinyatakan sesuai standart SNI dan layak konsumsi oleh kementrian
perdagangan (Kemendag), PG juga menargetkan
produksi gula pasir milik petani maupun PG, sekitar
20 ribu ton pertahunnya. Karena pabrtik gula ini setiap hari mampu giling 1.900
ton.
Menurutnya
dari rencana itu, 60 persennya adalah
milik petani. "Dari
produksi gula pasir sekitar 20 ribu ton tersebut sekitar 12 ribu ton adalah
gula milik petani, dan 8.200 ton di antaranya adalah milik pabrik gula yang
dijual untuk modal perbaikan fasilitas pabrik," katanya,
Jumlah
keseluruhan 241 ribu ton tebu
atau sekitar 2,4 juta kuintal tebu. "Pada musim panen tebu tahun ini harga
gula turun, yakni Rp 9.700
per kilogram, dari distributor sedangkan
di pasaran mencapi Rp 11 .000, sementara tahun lalu terjual Rp10.300 per
kilogram," katanya. (Edo)