
Pasalnya Jawa Timur
sebagai lumbung gula nasional terancam turun tingkat produktifitasnya mengingat
luas lahan tebu yang semakin menyusut. Banyak petani yang mengalihkan lahannya
kepada tanaman lain sebagai dampak berbagai kebijakan pemerintah, juga tidak
sedikit yang mengalami kerugian.
Bila hal ini dibiarkan
terus terjadi maka akan mempengaruhi target produksi gula nasional karena Jawa
Timur adalah lumbung gula nasional. Demikian disampaikan dalam rilis yang
ditandatangani Ketua DPD APTRI Nusantara XI, Budi Susilo dan Sekretaris M Ridwan Anshori, Minggu (18/2/2018).
“Petani tebu tidak hanya dijadikan
obyek suara saja namun didengarkan aspirasinya, untuk kesejahteraan petani tebu,
baik melalui kebijakan on farm seperti bibit unggul, pupuk, alat-alat pertanian
dsb. Juga off farm seperti akses pinjaman modal, rendemen dll, mengingat Jawa
Timur adalah lumbung gula nasional.
Dalam rangka untuk
mengetahui siapa diantara dua calon gubernur Jawa Timur yaitu Khofifah Indar
Parawansa dan Syaifullah Yusuf yang memiliki komitmen dan program yang pro
terhadap petani dan pertanian pada umumnya, serta petani tebu dan pertebuan
pada khususnya.
DPD APTRI Nusantara 11
menyatakan belum menentukan sikap terkait dukungan terhadap calon gubernur dan wakil
gubernur Jawa Timur. Bila ada pemberitaan ada yang menyatakan dukungan petani
tebu terhadap salah satu calon gubernur, hal itu diluar kewenangan. (eros).