Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Wilujeng, Kepala Kelurahan Penataban,
Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (31/7/18) menjadi
korban perampokan dan percobaan pembunuhan.
Barang-barang milik korban yang dibawa AS berupa
sebuah tas berisi dokumen dan identitas
pribadi korban. Caption : Kondisi korban Lurah Wilujeng saat dirawat di
Puskesmas Bangorejo sambil diinterogasi oleh Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo
(kim).
Lurah wanita ini mendapat
pertolongan warga di sekitar sungai Sere, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo,
setelah sebelumnya berteriak-teriak. Wanita yang juga pernah menjabat sebagai
Lurah Sobo ini mengaku dibuang oleh pelaku berinisial AS di sungai tersebut
setelah dianiaya dan diambil uangnya.
Peristiwa bermula saat
korban dijemput AS didepan Kantornya, Selasa (31/7/18) sekitar pukul 12.00 WIB,
Pelaku beralasan mengajak menemui Gus Makki (Ketua PCNU Banyuwangi,red) di pesantren
Blokagung, Tegalsari, dengan mengendarai mobil Hyundai warna Silver.
Dari tempat itu mereka
menuju ke wilayah selatan. Ternyata mobil tidak langsung menuju ke Blokagung.
Mereka berputar-putar hingga ke wilayah Kalibaru. Korban dan AS juga semat
makan bakso di wilayah Genteng. Selanjutnya mereka menyusuri jalan hingga ke
wilayah Tegaldlimo.
Dalam perjalanan, korban
mengaku mulai diancam AS terkait kasus mark-up obat yang terjadi saat korban
masih bertugas di Dinas Kesehatan. Nah, tak jauh dari Dusun Blokagung, korban
mulai dianiaya dengan palu dan sebuah benda mirip senjata api jenis pistol.
Korban juga dipukuli
dibagian kepala dan lehernya serta ditekan dengan benda tersebut. Sewaktu dalam
kondisi diancam, korban tidak berani berteriak. Lalu korban diikat kaki dan
tangannya dengan menggunakan tali plastik kresek yang sudah digulung. Tali itu
diambil dari dalam kotak dashboard mobil.
Ketika itu lah korban
berpura pura mati. Selanjutnya dia dibawa kepinggir sungai yang minim cahaya,
dan kemudian dilempar. Selama hampir satu jam korban didalam air dengan kondisi
terikat berusaha mengapung dan berteriak. “Akhirnya korban ditolong warga,”
jelas Kapolsek Bangorejo, AKP Watiyo, Rabu (1/8/18) pagi.
Kemudian warga pun
langsung membawa korban ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.
Malam itu juga petugas Polsek Bangorejo melakukan olah TKP dan menginterogasi
korban. Dengan bantuan tim Resmob Polres Banyuwangi akhirnya AS berhasil
diamankan di rumahnya di Srono pada Rabu pagi.
Dari keterangan korban,
diketahui sebelumnya AS pernah meminjam uang sebesar Rp 40 juta. Sebelum
berangkat, korban lebih dulu ditelpon AS. Kepada korban pelaku memberitahu,
bahwa Gus Makki membutuhkan bantuan dana. Lalu AS menyuruh korban membawa uang
Rp 60 juta.