Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Kehadiran Hotel 'Meotel' baru Jember memberi angin segar kepada warga Jember Jawa Timur,
pasalnya management hotel ini bertekat akan mengangkat potensi local.
Disamping itu juga ditawarkan Ukafe Bistro unik,
bisa untuk bersantai sambil menikmati hidangan menu tradisional, asia hingga
internasional. Ukafe ini juga mempunyai akses ke bus Cafetaria yang sangat
cocok bagi kawula muda, selain itu juga tersedia 5 ruangan meeting dan 1
balroom berkapasitas 800 orang. (eros).
Bukan hanya tenaga kerja yang 90 persen asal Jember, Ia juga bertekat mempromosikan
wisata, UKM dan ekonomi kreatifnya. Demikian kata Founder dan CEO DHM, Andhy
Irawan, usai Retro Opening yang ditutup Tari
Kembang Pesisir dari sanggar Kartka budaya Ambulu Kamis (2/8/2018).
Peresmian Hotel Dafam yang ke 2 dan hotel ke 24 di Indonesia di Jl Karimata No 43 Sumbersari, jelang pergelaran spektakuler Jember Fashion Carnaval (JFC) 7 - 12
Agustus 2018 ini menurutnya harus memberikan dampak positif, bagi rakyat Jember,
khususnya warga yang tinggal didaerah sekitar”, katanya.
Pasalnya sejak kecil dirinya dibesarkan di Jember, termasuk saat di SMP hingga
SMA di Jember. “Pak Agung dan pak Fajar juga dari Jember, tentunya sebagai putra daerah, kami berkewajiban
ikut serta membangun kota Jember yang tercinta ini, kita sepakat Ide Ibu Bupati
Faida, Produk Jember untuk Indonesia” Jelasnya.
Untuk langkah awal, dirinya akan mempromosikan Kopi, Batik, minuman dan pariwisata.
“Sementara itu, nanti kita tambah” tegasnya dihadapan para Stekholder, Asisten
1, Suprapto, Kadis Pariwisata, Arief Cahyono, Presiden JFC, Denan Faris, jajaran Forkopimda dan para GM Hotel serta para
undangan lainnya.
Bakan dirinya sudah siap 100 hotel
di Indonesia yang bisa digunakan promosi produk lokal jember “Apalah artinya jika keberadaan Hotel ini tak memberikan dampak positif, kami ingin bermanfaat, tidak hanya berbisnis, karena, sukses bukan tujuan akhir tetapi dalam perjalanan”, lanjutnya.
Sementara Bupati Jember, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten
1, Suprapto menyampaikan apresiasinya atas berdirinya hotel Meotel ini. Karena telah
memberikan kesempatan kerja kepada putra-putri Jember, dan kaum difable “Hotel
ini tidak hanya berbisnis, tetapi menjadi
solusi sosial”, katanya.
Sebelum acara diakhiri, dilakukan pemberian sejumlah hadiah kepada para
bartender yang lolos sebagai pemenang lomba dan penampilan Fashion batik Notonegoro
khas Jember serta ditutup dengan tasyakuran yang ditandai pemotongan tumpeng
oleh Asisten Administrasi Pemkab Jember, Suprapto.
Berdirinya hotel ini atas
kerjasama PT DHM, dengan PT Langgeng
Makmur Selalu, hotel dengan konsep Retro
Art, Artistic bergaya Vintage dan modern dengan mengedepankan konsep berbeda
dengan hotel-hotel yang sudah ada, fasilitas lengkap yang ditunjang dengan
pelayanan prima, dan lokasi yang strategis.
Hotel Meotel adalah salah satu brand DHM kelas economic dengan konsep
retro-art Artistik bergaya Vintoge dan modern. Hotel yang identik dengan
perpaduan warna yang sangat mencolok antara hijau dan merah ini sangat cocok
untuk para urban traveler maupun pebisnis yang ingin tinggal dalam waktu
singkat.
Memasuki hotel ini, tamu akan menjumpai lukisan-lukisan maupun foto
tokoh-tokoh terkenal yang didesain sedemikian artistic sehingga tamu akan
mendapatkan pemandangan yang menyegarkan mata dan tentunya mendapatkan
peDngalaman dari apa yang dirasakan selama menginap.
Moentoel Jember ini mempunyai 9 lantai dengan total 120 kamar, yang terbagi 4 type kamar yang terdiri dari 6
Superior Room dengan ukuran 18 sqm, 99 deluxe room dengan ukuran 20 -24 sqm, 9
family room dengan ukuran 40 sqm serta 6 executive room dengan ukuran 30 sqm.
Selain itu juga mempunyai kamar khusus difabel dengan fasilitas tv layar
datar 32 inci dengan saluran Internasional, wifi, coffee, maker, IDD, phone,
dan bath room amenities. Juga fasilitas lainnya seperti kolam renang, room service
24 jam.