
Hal ini di
sayangkan anggota DPRD Situbondo, sebab Rencana alih fungsi museum desa kebangsaan
tersebut, tentu sangat bertolak belakang dengan keinginan Pemkab, yang sedang
gencar-gencarnya membangun destinasi wisata, menyambut tahun kunjungan wisata
2019 mendatang.
Destinasi wisata desa kebangsaan yang sudah menjadi salah satu destinasi wisata viral dan pembangunannya menghabiskan anggaran cukup besar ini harusnya dibenahi,
karena pernah disebut akan jadi paket wisata taman nasional Baluran. Demikian Kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi
Prianto, Senin (17/9/2018)
"Apalagi Pemkab tidak pernah berkoordinasi dengan Komisi II,
terkait perkembangan musium Desa wisata
kebangsaan. Kini desa wisata
kebangsaan yang pernah di dengung-dengungkan, bahkan sudah viral dan menjadi salah satu ikon Situbondo sepertinya tidak sesuai dengan
harapan masyarakat", katanya.
Sehubungan
dengan hal tersebut menurut Politisi
asal Partai Demokrat berjanhi bahwa dalam waktu dekat Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Situbondo, akan mengadakan rapat kerja bersama dinas terkait untuk
membahas nasib museum desa kebangsaan.
Bahkan
keberadaan Musiam itu dinilai produk
gagal, karena tidak
menarik perhatian wisatawan domestik maupun wisatawan luar.
Sebab mulai sejak dibangun tidak gencar melakukan ivent atau kegiatan untuk menciptakan
minat masyarakat secara luas di wisata
tersebut dan sekarang Wisata kebangsaan ini tampak kumo.
"hanya
beberapa kali saja pemkab melakukan kegiatan, kami sebagai warga disini sangat menyayangkan sekali bila keberadaan Musiaum Wisata kebangsaan ini tidak ditindak
lanjuti oleh pemkab, ini sama aja gagal
prodak, " ujar Firman salah satu
warga Wonorejo, Minggu ,(17/9/2018).
Seperti
diketahui Wisata kebangsaan diresmikan jadi Destinasi
wisata 2015 silam. Desa wisata
kebangsaan itu sempat diproyeksikan jadi pusat wisata kebudayaan.
Sayangnya, gebyar kemeriahan launching desa wisata kebangsaan tak berlangsung
lama.(edo)