
Bukan hanya dikeluhkan
para pembeli, kondisi bangunan pasar terbesar di kota Santri ini juga disampaikan
oleh para pedagang, akibatnya para
pembeli enggan berbelanja, kalaupun ada, mereka memilih belanja di bagian depan
pasar saja, akibatnya sepi pembeli.
Sempitnya akses jalan keluar
masuk ke pasar juga membikin macet. “Lantaran di kiri-kanan jalan banyak yang
parkir, dan kios para pedagang, jika kalau ada mobil atau sepeda motor yang papasan
pasti macet,” keluh salah seorang pedagang , Kardi Jumat(19/10/2018).
Untuk itu mereka berharap,
kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo agar secepatnya segera mengambil
langkah untuk membenahi pasar Mimbaan
Baru tersebut, agar para pedagang dan pengunjung sama -sama nyaman.
Menurut Hadi Wiyono,
Dosen Universits Abdurrahman Saleh Situbondo (Unars), Penataan
penampungan sementara tidak di pilah- pilah lagi menurut jenis yang dijual dan jarak antara pedagang satu dengam yang lain sangat sempit, dan tempat jualan
semestinya di sediakan oleh pemkab.
"Dengan kondisi
seperti itu pembeli bingung kalau mau beli jenis tertentu, atapnya dari terpal
panas, sehingga lebih baik beli di pasar lain. Disamping itu Sangat perlu untuk
dilakukaan revitalisasi Intinya pasar tradisional tetapi pengelolaannya secara
modern," kata Hadi Wiyono.