Translate

Iklan

Iklan

Bupati Jember Sesalkan Langkah PT KAI Yang Akan Menutup Jalan

1/02/19, 23:21 WIB Last Updated 2019-03-16T03:05:19Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Bupati sesalkan langkah PT KAI DAOP IX yang tidak melibatkan Pemkab Jember dalam perencanaan master plan akses jalan dalam berinovasi mengembangkan stasiun.


"Dulu waktu masih perencanaan nutup jalan utama tidak minta persetujuan, jadi kita sudah nggak bisa bahas lagi karena itu sudah berjalan”, ungkap Bupati, dr Faida, MMR saat menemui jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP IX Jember yang berkunjung di Pendopo Wahyagraha, Rabu (02/01/2019).

Pemkab Jember, inginya nambah jalan, bukan ngurangi. Karena jalan itu sudah jadi akses masyarakat. Andaikan dulu ada pembicaraan, akan berbeda, mungkin bisa komunikasi. kalau sekarang, tidak ada sosialisasi dan belum ada di master planya di Pemkab maka barang tentu tidak bisa untuk dilakukan.

Pasalnya semua ada prosedurnya dan harus dilalui. Mulai penyusunan master plan sampai sosialisasi. "Andai dulu ada pembicaraan, kita bisa kondisikan di awal. Jadi, kalau sekarang mau nutup-nutup jalan tanpa ada sosialisasi dan belum ada di master plan pemerintah, itu tidak bisa kita lakukan," tandasnya.

Daripada bicara soal itu, lebih baik membicarakan soal lain, yaitu mengajak PT KAI melakukan inovasi kereta restorasi dengan memaksimalkan potensi yang ada. “Ada sepuluh usulan yang ingin saya sampaikan pada hari ini, tujuannya agar kedepan pemanfaatan potensi stasiun Jember lebih maksimal,” ungkapnya.

Faida juga meminta PT KAI DAOP IX Jember berkolaborasi menciptakan angkutan massal yang bisa memancing minat wisatawan agar ke Jember. “Kita juga meminta PT KAI DAOP IX mengakomodir rombongan wisatawan religi yang akan ke Jember, seperti saat akan mengikuti manakib di Ponpes Al Qodiri,” tuturnya.

“Saya juga mengusulkan agar di stasiun Jember nantinya ada peta atau informasi tentang area wisata atau tempat penting di Jember. Di stasiun Jember kedepannya juga ada outlet produk lokal Jember, pertunjukan musik tradisional, musik anak jalanan atau tampilan lain yang mengeksplorasi tentang Jember,” ucapnya.

“Saat penyaluran CSR diharapkan PT KAI DAOP IX Jember bisa bersinergi dengan Pemkab Jember. Kita ingin nanti ada sinergi program dengan PT KAI seperti acara khitan massal atau program kesehatan gratis dan program lainnya,” pungkasnya.

Vice President PT KAI DAOP IX Jember, Joko Widagdo menyampaikan bahwa sebenarnya kedatangannya menemui bupati untuk menyampaikan keinginannya dalam mengembangkan area perparkiran di depan stasiun mengingat setiap tahunnya penumpang hingga saat ini mencapai 3000 penumpang.

"Kedatangan kami beserta rombongan menemui Bupati Jember untuk membicarakan perihal penataan kawasan stasiun Jember, Kami menginginkan Pemkab Jember merestui pemindahan arus jalan Jalan Wijaya Kusuma yang baru, sebelah timur, sebenarnya bukan menutup jalan tetapi dialihkan" katanya.

Pasalnya pengembangan kawasan stasiun di Jalan Wijaya Kusuma, diperlukan sinergitas. "Jalan Wijaya Kusuma lama yang memisahkan areal parkiran dengan stasiun, itu rencananya dipindahkan ke Jalan Wijaya Kusuma yang baru, sebelahnya parkiran. Sehingga, ruang stasiun dan parkiran menjadi ruang tertutup," jelasnya.

Menyatukan ruang stasiun dengan tempat parkir dalam satu ruang yang tertutup akan menguntungkan penumpang. Karena saat akan menyebrang jalan, mereka tidak akan terhambat lalulintas kendaraan. "Secara umum, ini adalah tugas kami, untuk itu perlu ditata, bersinergi dengan pemerintah setempat," imbuhnya.

Namun rencana untuk memperluas kawasan stasiun dengan cara menutup akses jalan itu nampaknya tidak berjalan mulus. Bupati Jember menegaskan, saat ini bukan waktu yang tepat membahas topik tersebut. Sebab, semuanya sudah berjalan lama. Sehingga, tidak ada lagi alasan karena sudah terlambat.

Sementara untuk usulan inovasi bidang kereta api Bupati Jember sejajar dengan keinginannya. “Mengembangkan stasiun Jember merupakan tugas kami, Nanti di stasiun akan kita buat ruang komersial, pengembangan kesenian Jember, pendidikan dan desain tersebut sudah kita buat,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan,  PT KAI Daop Kamis (6/12/2018) membongkar  11 bangunan rumah di Lahan Kereta Api. Pembongkaran sejumlah bangunan yang mayoritas di bagian belakang rumah seperti dapur dan kamar mandi itu dimaksudkan guna untuk pengembangan Stasiun kereta api.

Bahkan, untuk pengembangan lahan parker, akhir Desember tahun 2014 silam, PT KAI Jember juga pernah membongkar puluhan rumah dari lahan KAI yang digunakan berpuluh-puluh tahun sebagai aktivitas jual beli warga (Pasar Contong; red) yang terletak di Kelurahan Jember lor Kecamatan Patrang ini. (Edw).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bupati Jember Sesalkan Langkah PT KAI Yang Akan Menutup Jalan

Terkini

Close x