Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sekolah
Dasar (SD) Negeri Tegal
Waru IV, dusun Ombul Desa Tegal Waru, Kecamatan Mayang Kabupaten Jember, Jawa
Timur ini hanya memiliki 3 ruang belajar (Rubel).
Diakuinya lembaga pendidikan tempatnya mengajar masih
jauh dari kata layak, namun tidak sedikitpun semangat untuk mengajar dan
membimbing anak-anak surut. Ia
berharap pihak dinas pendidikan dan Pemkab Jember agar
memberikan perhatian serius, demi keberlangsungan belajar-belajar."
pungkasnya (yond).
Ironisnya Sekolah ini hanya punya dua Guru
pengajar yakni Kepala Sekolah dan Guru Olah raga, sehingga proses belajar
mengajar tidak maksimal. Untuk kelas 2 masuknya bergantian
dengan kelas 1, begitupun untuk kelas 3 menjadi satu dengan kelas 4, dan kelas 5 kumpul dengan kelas 6.
“Kekosongan Guru pengajar ini
sejak akhir semester I hingga sekarang, pasalnya para guru yang tadinya
mengajar disini dikembalikan kedaerahnya masing-masing. "Ada yang kembali ke ambulu, wuluhan dan
daerah lainnya." Kata Hasanudin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (10/1/2019).
Untuk mengajar siswa kelas
I - VI sambung Guru olah raga ini, ibu Kepala sekolahpun harus ikut mengajar
anak-anak bersama dirinya. "Melihat
kondisi ini hati saya menangis, apalagi ketika menjawab pertanyaan anak-anak,
kemana bapak dan ibu guru yang lain, pak?," ujarnya.
Lanjut Hasanudin, pernah
sekali dirinya memohon kepada kepala
sekolah untuk membawa anak-anak mencari suasana baru diluar sekolah sekalian
rekreasi yakni wisata Tempat pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Kecamatan
Pakusari.
Namun Setelah tiba
ditempat,
anak-anak bertanya kepada saya, "pak
guru apakah ini yang disebut kota jember ? " seketika hati saya tersentak
kaget saat itu pula saya menangis, anak ini adalah asli kelahiran kota jember,
namun tidak tahu dimana lokasi kota jember." jlentrehnya.