Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Meski
baru dilantik dan belum terbentuk alat kelengkapan dewan definitif, Anggota DPRD
Jember
Kamis (29/8/2019) kedatangan puluhan Buruh
PDP Kahyangan.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD
Sementara, Dedy Dwi Setiawan. Dirinya juga meminta bahwa empat tugas yang
diembannya segera kelar dan segera terbentuk alat Kelengkapan
Dewan Devinitif. “Tugas kami pertama yaitu memimpin
rapat, memfasilitasi terbentuknya
fraksi-fraksi, penyusunan
raperda, dan pendenitifan pimpinan dewan. “Yang jelas kami siap mengawal burh”,
katanya. (eros).
Kedatangan para tamu
perdana dari buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) di
gedung
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk
mengingatkan
Anggota DPRD dilantik beberapa hari lalu itu,
tidak
lupa dengan janjinya saat aksi 11
Agustus 2019 lalu yang menjamin Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyertaan Modal
ini akan dicairkan pada anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 yang akan datang.
Tidak kurang dari 30 buruh yang tergabung dalam wadah Forum Komunikasi
Pekerja Antar Kebun (FK PAK) yang datang dari perwalikan lima kebun yaitu dari Kebun Sumber Wadung, Kali Merawan, Sumber Tenggulun
dan Sumber Pandan, kebun Gunung Pasang serta Karyawan dari Kantor direksi.
Tampak puluhan Buruh PDP diterima
enam anggota DPRD, di Aula Badan Musyawarah (Banmus) Gedung DPRD Jember. Masing-masing emat anggota dari Partai
Nasional Demokrat (Nasdem) yaitu wakil Ketua sementara Dedy Dwi Setiawan, David
Handokoseto, Gembong Konsul Alam dan Dannies Barlie Halim, serta dua anggota dari Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) yaitu Nur Hasan dan Ach
Dhofir Syah.
“Kami tidak suudzon, bahwa lembaga
politik bisa sebelum dilantik berjanji manis, besuk pahit, kecut, dan bisa gembos, karena kami pernah merasakan, saat ketemu, yang disampaikan yang
enak-enak saja, tetapi faktanya sampai
hari ini buruh masih tetap harus berjuang sendiri”, tegas Koordinator FK
PAK Dwiagus Budianto usai bertemu dengan anggota
legislatif di Gedung Dewan Jalan
Kalimantan 86 Jember, Kamis (29/8/2019).
Namun demikian Dwiagus masih meyakini bahwa sejumlah
anggota
dewan
yang
barudilantik ini ini mau memperjuangkan nasib rakyat, terutama kepada nasib buruh PDP Kahyangan, untuk dirinya
bersama-teman-temannya seperjuangannya akan mensuport hingga tuntutannya agar Perusahaan Milik Daerah yang
menjadi harapan buruh ini pada APBD 2020 medapat bantuan modal.
“Sebenarnya jika kondisi PDP Kahyangan tidak separah ini, kita tidak ingin
mengemis,
kita ingin PDP seperti dulu, bisa menyubangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), permintaan modal itu semata-mata karena hanya ingin menyelamatkan PDP, Jika PDP sehat, disamping dapat memperbaiki
nasib buruh hingga anak cucu kita nanti, juga
bisa memberikan
PAD, sebaliknya jika rusak, maka tidak
tahu bagaimana nasib kami nanti, untuk itu kami siap mengawal agar batuan
penyertaan modal itu tidak dikorupsi
sepeserpun”, tekatnya.
Pada awal 2018 sudah
diusulkan perda itu, dengan harapan akhir 2018 bisa ditetapkan, sehingga penyertaan modal
bisa diberikan di APBD tahun 2019, akan
tetapi karena belum selesai , tidak bisa
dianggarkan, kemudian diusulkan lagi agar
bisa ditetapkan di Perubahan APBD 2019, lagi-lagi
sampai akhir pereode anggota DPRD lama juga belum selesai, sehingga pernyertaan modal itu dicoret, karena belum
ada dasar hukumnya.
“Lantaran kami merasa tidak ada perhatian Pemerintah, maka pada 11 Agustus 2019 lalu, semua karyawan PDP bersatu menggelar aksi meminta agar
penyertaan modal dimasukkan ke P APBD 2019, maka ketua DPRD Pereode 2014 – 2019 Ardi Pujo Prabowo dengan disaksikan Kapolres
dan Dirut PDP Kahyangan, berjanji Perda itu
akan
dibahas, pada APBD 2020”, lanjutnya.
Setelah anggota DPRD 2019-2024 dilantik, kami kembali datang ke Gedung wakil rakyat ini, guna memastikan sekaligus
mengingatkan, jangan sampai perda ini, lupa
lagi dibahas, yang akhirnya tidak bisa
dianggarkan lagi, mengingat ribuan buruh menggantungkan nasib hidupnya di perusahaan ini.
“Jadi kedatangan kami di Kantor ini, hanya ingin memastikan, kami tidak
mau kecolongan lagi, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut
nasib kami, menyangkut keluarga
kami, serta anak cucu kami nanti, untuk itu kedatangan kami hanya ingin
mengetahui kepastian, untuk itu saat
pembahasan nanti membutuhkan penjelaskan, buruh siap untuk dilibatkan “,
Harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Davit Handokoseto
yang saat itu menemui puluhan buruh ini menyatakan
kesiapannya membantu buruh PDP, bahkan katanya, DPRD Jember akan
memperioritaskan
perda ini, namun dirinya meminta waktu, lantaran DPRD masih belum mempunyai alat kelengkapan dewan devinitif, pasalnya DPRD baru dilantik 20 Agustus 2019 lalu.
“Insya-Allah agenda perdana pada rapat paripurna Jumat (30/8/2019)
besuk, akan ditetapkan Fraksi-fraksi,
setelah itu alat kelengkapan dewan, diantaranya Bapem Perda, yang membahas
perda itu, sebagai anggota lama, kami menjamin bahwa perda ini akan menjadi
prioritas, kalau perlu, karena kebutuhan
PDP tidak hanya itu, anggarannya bisa
saja lebih dari yang diharapkan
yaitu 5.8 milyar”, jelas anggota fraksi Nasdem ini.
Untuk itu David meminta Doa restu dan
dukungannya, agar penetapan Fraksi, Pimpinan serta pembahasan alat kelengkapan Dewan lainnya, bisa berjalan
lancar. Dirinya juga berharap, para buruh terus mengawal. “Tidak apa-apa terus menanyakan kepada kami, agar kami
tidak lupa, baik per surat maupun, melalui lesan, kami juga berjanji saat
pembahasan perda ini, kami akan mengundang perwakilan dari buruh”, jelasnya.