
Tidak peduli kapan itu waktunya,
baik dipagi hari, siang, malam bahkan dini haripun, disaat ada warga yang
sedang sakit, dan membutuhkannya, harus selalu siap mengantar – jemput dari dan
ke Puskesmas atau Rumah Sakit yang ditunjunya, terutama yang emergency, tidak
pandang kaya atau miskin.
“Intinya ya sigap, nggak
boleh lengah, Sebagai pelayanan, kami harus siap 24 jam non stop," kata
Ketua Komunitas Relawan, Persatuan Ambudes Jember (PAJ), Ifan Feri Handoyo, disela-sela
menghadiri acara Tasyakuran terpilihnya Anggota DPRD Jember dari Fraksi
Nasional Demokrat (Nasdem), Gembong Konsul Alam di rumahnya, dusun Klonceng,
Desa Lembengan, Kecamatan Ledok Ombo, Sabtu (7/8/2019).
Tak hanya itu, lanjutnya, “Apa
yang dilakukan, tida semata-mata hanya menyopir ambulance saja, tetapi lebih dari itu mereka juga melakukan
pendampingan bagi keluarga yang sakit”, terutama yang tidak tahu alur
berobat ke rumah sakit. "Kami
kasian kalau tidak didampingi, sebisa mungkin apabila orangnya tidak
berpengalaman, itu kita didampingi, Jadi tugas kita ukan hanya nyopir, juga merangkap
sebagai relawan," katanya.
Dalam pelayanannya tidak dipungut
biaya atau gratis total, tidak ada Pungutan Liar (Pungli), “Memang itu dilarang
Bupati, Alhamdulilllah dipegang teguh oleh teman-teman, jika ditemukan ada pungli,
bisa dilaporkan kepada saya atau pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan,
ataupun langsung ke Bupati Jember,” katanya.
Dikatakan Ifan, sapaan
akrab ketua PAJ Jember, yang juga sopir Ambulan di Desa Arjasa ini menjelaskan
bahwa seluruh Desa saat ini sudah ada Ambulance nya, keberadaannya sangat
membantu masyarakat, lebih-lebih di desa, yang sebelumnya jarang ada mobil mau
mengangkut orang sakit.
"Sebelum ada Ambudes,
masyarakat sangat bingung untuk mencari mobil yang mau mengantarkan orang sakit,
namun sekarang sudah tidak lagi, Ya alhamdulilah keberadaannya sangat membantu
masyarakat, terima kasih Bupati Jember, dr Faida, MMR, telah memberikan satu Desa
satu ambulance" imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Ifan
juga menjelaskan perihal dibentuknya organisasi yang dipimpinnya ini sebagai
wadah silaturahmi antar sopir ambulance. “Funsinya adalah guyup rukun dan
persaudaraan, saling membantu jika diantara kita mengalami musibah, kita juga akan
mensuport anggota DPRD yang tetap peduli terhadap para Duafa, seperti pak
Gembong dan pak Adi Supaat atau DPRD lainnya”, jelasnya.
Saat ditanya apa saja kendala
di saat menjalankan tugas, menurutnya dalam menjalankan tugas masih saja ada
penilaian negatif dari masyarakat, seperti tuduhan pungli dan lain sebagainya, namun
setelah kita ditusuri ternyata tidak ada, meski difitnah demikian, dirinya
mengaku tetap maksimal menjalankan tugas.
Kendala lain, didalam
menjalankan tugasnya, katanya, para
sopir hingga saat ini masih belum punya SK
perorangan, untuk itu dirinya mewakili para sopir se kabupaten Jember berharap
kepada Bupati Jember melalui anggota DPRD, Gembong agar diperjuangkan untuk mendapatkan
SK itu.
“Itu saja yang kami
harapkan, agar jelas statusnya, apabila kami berhak dan layak mendapatkan SK,
mudah-mudahan ada jalan, sekarang memang sudah diakui, tetapi kalau pegang SK,
kita tenang, guna menghindari fitnah yang tujuannya menjatuhkan, yang dibilang
ada pungli, tidak siap, ditelpun tidak aktif, ternyata tidak ada, namun benar-benar
ada, laporkan saja, biar saya bisa menyelesaikan dilapangan”, katanya.
Menanggapi keluhan tersebut,
anggota DPRD Jember juga juga ketua Fraksi Nasdem, Gembong Konsul Alam mengaku
siap, keluhan itu sementara akan dibicarakan dengan anggota Fraksinya, dan
diteruskan kepada Komisi yang bermintra dengan Dinas Kesehatan.