
Sebelumnya pemeriksaan dilakukan petugas di lima pos
pemeriksaan pintu masuk Jember, petugas
kesehatan di Puskesmas, TNI - Plri, petugas Dinas Perhubungan, kelurahan,
kecamatan, Dispendukcapil, Diskominfo dan puluhan.
"Rapid test sudah berjalan sejak beberapa hari lalu,
menyasar para petugas kesehatan di Puskesmas, polisi dan TNI, juga petugas
Dinas Perhubungan, penjaga di 5 titik Pos pintu masuk Jember, hingga
teman-teman wartawan," kata Kepala Diskominfo Jember, Gatot Triyono. Kamis
(28/5/20).
Selain itu, warga yang memiliki riwayat kontak erat
dengan pasien terkonfirmasi positif juga menjalani rapid test, seperti warga di
Perumahan Mastrip Sumbersari. Sedangkan hari ini pedagang pasar tradisional
milik Pemkab Jember juga diikutkan dalam uji cepat.
"Para pedagang tradisional dilakukan rapid test
massal, karena mereka kerap kali bertemu dan bersinggungan dengan banyak orang.
Masing-masing di Jl Pelita, pasar Kepatihan dan pasar Kreongan, pasar Bunggur,"
kata mantan camat Kaliwates.
Bagi mereka yang hasil pemeriksaan uji cepat menunjukkan
reaktif, maka Tim Gugus Tugas meminta mereka menjalani isolasi di rumah sakit. “Prosedur ini diterapkan Gugus Tugas
Penanganan Covid-19 Jember guna memutus mata rantai penyebaran virus corona”,
lanjutnya.
Menurut Camat Kaliwates Asrah Joyo Widono, Rapid Test, di
dua pasar Tradisional, yaitu pasar Kepatihan dan pasar Jl Pelita. "Ini upaya
memutus mata rantai sebaran virus Corona, di zona merah. untuk Kelurahan
Kepatihan, ada yang terpapar positif covid-19,,"jelasnya.
Petugas yang terlibat katanya, dari Puskesmas Kaliwates
Mangli, Dinas Kesehatan dibantu personil Muspika, Tiga pilar, Satpol PP,
Disperindak , Ketua RW wilayah pasar. Pengambilan simpel darah masyarakat
sekitar pasar dan para pedagang sayur dan toko kelontongan, 527 orang.
"Informasi Tim Kesehatan disediakan reagen 350,
telah mengambil simpel 327 orang, sedangkan pasar pelita di Jl jayanegara disediakan reagen 200, yang melakukan
pengecekan darah sebanyak 200, jumlah total di dua pasar sebanyak
527,"urainya.
Sementaradi Patrang, menurut Camat Rofiq Sugiarto sebanyak 220 orang. "Dari informasi yang
masuk di dua tempat pasar yakni di Pasar Kreongan sejumlah 135 orang sedangkan
di Pasar Bungur sebanyak 85 orang."ungkap Camat Patrang total 220
orang," tuturnya.
Salah satu pedagang sayur Moch Wahid, mengaku senang dan
mendukung rapid test Covid-19, guna memutus
mata rantai persebaran Covid-19. Sehingga, bisa segera diambil tindakan
pengobatan agar tak sampai merembet ke rekan atau keluarganya," papar
Wahid Asal Ambulu.