Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Kepala Deputi Logistik BNPB RI Mayjen Purn Eko Budi S, cek Alat mempercepat pemeriksaan
Covid-19 Polymerase chain reaction (PCR)
di RSD dr Soebandi Jember.
Kunjungan itu juga guna untuk mengevaluasi penanganan
Covid-19 di kabupaten Jember. Alat laboratorim yang merupakan bantuan BNPB RI
kepada Satuan Gugus tugas percepatan penanganan covid -19 Kabupaten Jember beberapa
waktu lalu.
Kedatangannya disambut Ketua Gugus Tugas Covid 19 yang
juga Bupati Jember dr. Faida,
Dandim 0824 Letkol Inf La Ode M Nurdin,
Kapolres AKBP Aris Supriyono, dan Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Satuki, dan unsur lainnya di Pendapa
Wahyawibawagraha.
BNPB mengpresiasi inovasi tim Gugus Tugas Percepatan
Covid-19 Jember bersama TNI-POLRI. “Saya kira Langkah ini sudah baik, kerja keras jajaran Forkopimda
dalam menangani covid-19, patut diapresiasi," kata Mayjen Purn Eko usai
mendengarkan pemaparan dr Faida.
Menurutnya hal Itu buah pekerjaan yang tidak gampang,
Karena Jember memiliki pintu masuk yang banyak dan itu sangat memungkinkan
untuk masuknya covid -19. Koordinasi dan kerjasama merupakan salah satu kunci
sukses jember sampai saat ini
“Saya berharap, seluruh masyarakat dari kalangan atas
hingga yang paling bawah untuk mensuport kegiatan Pemerintah Daerah, TNI-Polri
untuk disiplin protokol kesehatan, demi warga masyarakat Jember, demi kita
semuanya,”tandasnya
Pantauan Kami perkembangan jumlah positif lebih banyak
kesembuhanya sebanyak 2/3 dengan positif, Jember semakin bagus dan semakin
bagus, salah satu daerah yang bisa menjadi contoh penanganan yang dilakukan
Bupati dan Forkopimda untuk bisa ditiru oleh Kabupaten lain.
Selanjutnya Mayjen TNI (Purn) Eko Budi didampingi Kepala BPBD Jember Satuki ke
(RSUD) dr. Soebandi Jember untuk melihat kesiapan penggunaan PCR bantuan Gugus
Tugas Covid 19 Pusat dan dipandu langsung oleh Direktur RSUD dr. Soebandi
Jember dr. Hendro Sulistijono.
Bupati Faida menyambut baik kedatangan Mayjen Purn Eko
Budi S, dan bantuan alat PCR, dengan alat ini tidak perlu menunggu lama lagi
hasil rapid testnya. “Sehingga, hasil swabnya tidak perlu dirujuk lebih jauh
lagi, dan dapat cepat terjawab untuk dirawat atau bisa kembali dengan
keluarga,”
“Sudah ada 150
tenaga medis yang mengikuti pelatihan pengoperasian alat itu secara online, dan
sudah bertugas di setiap puskesmas”. tutur Ketua Gugus Tugas Jember dr. Faida,
MMR usai terima kunjungan perwakilan
BNPB RI Mayjend (purn) Eko Budi S..
Bupati mengatakan, alat tersebut lebih mempercepat
mengetahui kondisi seseorang yang hasil rapid test-nya reaktif. Begitu
diketahui reaktif, langsung dilakukan swab dengan PCR. “Hasil swab-nya tidak
perlu dirujuk lebih jauh lagi,” jelasnya.
PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu
dengan mendeteksi material genetik virus corona. "dengan menggunakan alat
ini, dapat menjawab cepat, apakah pasien boleh pulang atau harus menjalani
perawatan lebih lanjut," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, PCR digunakan untuk mendiagnosis
penyakit Covid-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus korona. Pemeriksaan
dengan alat ini dapat menjawab cepat, apakah pasien boleh pulang atau harus
menjalani perawatan lebih lanjut.
Alat itu sangat mendukung pemeriksaan cepat atau rapid
test massal di Jember. Operasional alat itu sudah didukung dengan pelatihan
tenaga medis, yang dilakukan secara online. Sudah ada sekitar 150 tenaga medis
mengikuti pelatihan tersebut.
Petugas di setiap puskesmas, sekitar dua sampai tiga
orang, mengikuti pelatihan itu. “Tenaga medis yang bertugas untuk mengambil
swab sudah tambah banyak yang dilatih, “Paling penting adalah penegakan
diagnosa yang lebih cepat,” tegasnya.
Dari hampir 60 ribu yang rapid massal ada 1000 an yang
rekatif ada ada belasan yang positif, dengan adanya swab yang lebih cepat bagi
mereka yang hasilnya reaktif, maka dapat segera ditegakkan apa mereka bisa
dikerjakan kembali atau dirawat,”
Para petugas disetiap puskesmas, dua sampai tiga orang yang
dilatih secara online. “tenaga medis
yang bertugas sudah tambah banyak. Sekitar 150 orang yang mengikuti tes, yang
paling penting adalah penagananya diagnosa yang lebih cepat,”jlentreh Bupati
perempuan pertama di Jember.
Karena dapat memutus mata rantai dengan trasing siapa
kontak eratnya dan menegakkan protokol covid di fasilitas umum seperti pasar,
tempat ibadah, pondok pesantren sehingga kehidupan kita bertahap bisa aktifitas
kembali.
Direktur RSD dr. Soebandi Jember dr. Hendro Sulistijono, menerangkan,
Bantuan alat PCR dari Gugus Tugas Covid-19 pusat pada Pemkab Jember sangat
membantu dan mempercepat mendeksi untuk menentukan positif tidak nya pasien.
"Mesin PCR yang open system yang sudah ada berupa
close system dimana pemeriksaannya menggunakan tes cepat molekuler (tsm) kemampuannya
satu kali, hanya empat. Sedang alat baru ini, memiliki kemampuan satu kali
screening 48, jadi dalam sehari bisa mendeteksi 200 simple darah mulai hari
Senin 22/6/2020 ready."katanya. (eko/wht/eros)