
“Santri pergi menuntut ilmu untuk menjadi generasi
terbaik, selayaknya didukung,” kata Bupati, dr. Faida, MMR usai melapas 792 santri
dengan 19 bus didampingi Dandim 0824, Letkol Inf. La Ode M. Nurdin dan Kapolres,
AKBP Aris Supriyono, di Terminal Arjasa Minggu, (26/7/2020).
Sebelum diberangkatkan ke Pondok Pesantren tujuannya,
mereka terlebih dahulu menjalani rapid test di Kecamatan Ambulu, Tanggul, dan
Arjasa. “Bagi yang reaktif, keberangkatannya ditunda dan menjalani swab. Jika
nonreaktif, santri bisa melanjutkan perjalanan”, jelasnya.
Fasilitas Rapid test dan Bus itu didanai dari anggaran
belanja tidak terduga (BTT) APBD Jember tahun 2020. Fasilitas lain berupa
vitamin untuk dikonsumsi selama satu bulan. Mereka juga mendapat bantuan alas
sholat yang mudah dicuci. Bantuan diberikan supaya santri tetap aman.
Bupati memberi penjelasan cara menjaga diri saat Covid-19,
seperti cuci tangan dan pakai masker yang benar, Untuk wali santri agar
bersabar untuk tidak melakukan kunjungan. “Supaya santri disana aman, orang tua
tidak keluar masuk pondok. Insya Allah
pandemi ini segera berakhir,” kata Faida.
Salah satu wali santri asal Sukowono Erni mengatakan,
fasilitas kendaraan ini memudahkan santri kembali ke pondok. “Alhamdulillah santri sangat
diuntungkan dan lebih terjamin daripada menggunakan kendaraan umum. Lebih aman,
karena kita sedang mengalami pandemi.,” tutur Erni.
Putranya kata, Ami, jadi santri selama 7 tahun. Baginya,
jauh dari anak yang cari ilmu sudah biasa. “Sebagai orangtua, merasa berat
karena anak harus kembali pada masa pandemi. Adanya klaster baru jadi kepikiran.
Tapi saya yakin para santri dijaga Allah, mereka pasti selamat,” tandasnya.