
“Pelaksanaan rapid test ini dilaksanakan secara bertahap,
untuk tahap pertama sebanyak 100 prajurit, tahap kedua 100 prajurit, dan
terakhir sebanyak 65 prajurit.” Demikian
disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten
Jember, Gatot Triyono.
Komandan Batalyon Armed 8, Letkol. Ferdian Primadona,
menjelaskan, rapid tes untuk prajurit sesuai program Mabes TNI AD. “Walaupun
aktivitas keluar kami batasi, namun tidak menutup kemungkinan bisa terpapar
karena virus tidak diketahui secara kasat mata,” ulasnya.
Untuk menjaga imun tubuh, para prajurit juga menjalani
olahraga rutin, setiap pagi dan sore dan erjemur setiap pagi pada pukul 10.00.
Berjemur ini juga berlaku bagi seluruh penghuni asrama. Baik yang berada di
kantor maupun rumah yang berada di lingkungan asrama.
Protokol kesehatan juga diterapkan di asrama. Karena itu,
hanya ada satu pintu untuk keluar masuk orang. Di pintu tesebut juga disediakan
tempat cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh. Khusus kendaraan roda empat, di
pintu masuk juga disemprot dengan disinfektan.
Lingkungan asrama juga disemprot dengan disinfektan. “Kita
hanya menyediakan satu pintu di provos. Keluar masuk asrama wajib cuci tangan
dan cek suhu badan, dan untuk kendaraan roda empat dilakukan penyemprotan
disinfektan,” terangnya.
Ferdian mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan
protokol kesehatan. Salah satunya menggunakan masker ketika keluar rumah.
Ferdian mengaku melihat masih banyak di jalan-jalan pengendara yang tidak
menggunakan masker.
“Saya berharap untuk masyarakat tetap jaga diri. Ikuti
protokol kesehatan. Sebab, sekarang ini orang terpapar korona tidak menunjukkan
gejala orang sakit. Maka, dari itu tetap jaga diri dan tingkatkan imun tubuh
kita,” ujarnya. (eros).