Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Naiknya harga daging sapi di DKI Jakarta tidak berpengaruh di Pasar Tradisional kabupaten Jember, Jawa Timur, harganyapun masih tergolong normal.
Diketahui harga daging sapi di DKI satu kilogram mencapai Rp 130.000. Akibatnya Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia (APSI) DKI Jakarta mengadu kepada Staf Kepresidenan (KSP) agar bisa bertemu presiden Joko Widodo untuk mencari solusinya.
Para Pedagang mengaku menjerit lantaran harga daging sudah naik sejak
empat bulan terakhir. Sehingga mereka berkirim surat ke Provinsi DKI Jakarta
dan Kementrian Perdagangan dan Pertanian ke kantor Staf Pepresidenan, jika
tidak ditanggapi, mereka mengancam mogok
dagang.
Kenaikan itu tidak berpengaruh di Jember. "Iya memang di Televisi
beritanya naik bahkan pasokan berkurang, tapi disini masih normal kisaran 110.000 hingga
120.000," ujar Haryati, salah seorang pedagang Pasar Tanjung Jember, saat
ditemui dilapaknya Jumat (21/1/2021) lalu.
Menurutnya, melonjaknya harga biasanya di hari tertentu, menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri (Prepekan ; red Jawa). "Biasanya harga itu naik saat Prepekan, karena permintaan saat banyak, kalau tahun baru dan hari biasa tidak berpengaruh," Ucapnya
Pasokan daging kata Haryati juga masih lancar dan pelanggan juga tidak berkurang. "Kalau pasokan, kita menyembeleh sendiri bekerja sama dengan penjual sapi. Ya namanya jualan kadang rame kadang sepi, Alhamdulillah pembeli tetep tidak berkurang," Tuturnya
Haryati berharap harga tetap normal. Sehingga Pelanggan yang hendak membeli tidak merasa takut. " Mudah-mudahan tetap seperti ini stabil serta pasokan daging tetap ada, supaya pengunjung pasar tidak ketakutan saat membelinya dan tidak kecewa," Tandasnya. (Naw).