Pohon yang tanam seperti pohon Durian, Klengkeng, Mangga, Jambu dan Metoah. Tumbuhan ini tergolong kayu keras dan berakar tunjang, sehingga baik untuk mencegah erosi yang menyebabkan tanah longsor, karena, lokasinya tepat berada di pinggir sungai.
“Tumbuhan itu juga berfungsi sebagai paru-paru lingkungan, disamping mempunyai nilai ekonomi bagi warga sekitar”. Kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD Letkol Inf La Ode Muhammmad Nurdin kepada sejumlah awak media, Selasa (16/3/20210.
Dengan adanya penghijauan itu, lanjut Letkol La Ode diharapkan, dapat mengurangi debit air di saat musim hujan. Karena air dapat meresap ke dalam tanah dengan mudah, sehingga dapat mencegah terjadinya erosi.
"Kegiatan ini melibatkan Kepolisian, Perhutani, Pramuka, Baznas dan anak Pramuka. Insyaalloh ini menjadi Amal kita yakni Amal Oksigen besok pada penerus bangsa ini. Sedangkan jumlah petugas yang melakukan penghijauan sebanyak 80 orang." Ujarnya.
Sementara iti, Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Pace, Kateni mengatakan, kegiatan penghijauan yang dilakukan kali ini pada petak 6 dengan areal luas lahan kurang lebih 1 (satu) hektar. " Di sini petak enam, yang kurang lebih luasannya satu hektar," katanya.
Dia berharap, kegiatan penanaman pohon itu bermanfaat bagi masyarakat, kelestarian alam dan ekosistem di sekitar hutan."Semoga yang kita tanam bersama-sama ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan dan kelak dirawat oleh masyarakat," imbuhnya. (Yond).
