Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Ratusan relawan Satuan Tugas (Satgas) untuk pemakaman jenazah pasien terpapar Covid-19 di kabupaten Jember, Jawa Timur, mengundurkan diri.
Dari jumlah relawan yang terekrut yang awalnya berjumlah 140 orang, sekarang hanya tinggal belasan orang. Padahal peran mereka sangat diperlukan dalam situasi Pandemi saat ini, dimana setiap hari jumlah jenazah yang haru dimakamkan sangat luar biasa.
Demikian yang kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Ardi Pujo Prabowo usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Jember, selasa (27/7/2021)
Menurutnya, hal tersebut sangat memprihatinkan, sebab peran mereka sangat diperlukan, "Kami tadi bertanya ke BPBD, kalau perlu rekrutmen baru, kita akan mendorong pada satgas supaya mereka bisa direkrut kembali," harap politisi asal partai Gerindra ini.
Ardi menilai para relawan ini merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19, mulai dari pemulasaraan hingga proses pemakaman. "Bayangkan dalam luasan Jember ini mereka hanya belasan orang, satu hari mereka bisa 24 jam full bekerja, kasihan mereka," ujarnya.
Hanya karena alasan tidak dapat dana intensif selama bekerja, para relawan berhenti. "Karena di samping mereka bekerja juga rasa kemanusiaannya. Jadi dulu ada honor, namun sekarang tidak ada," terangnya.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) kepala BPBD Jember Jamil menjelaskan, para relawan tersebut bukan mengundurkan diri, tetapi datang dan pergi sesuai kebutuhannya. "Kemarin memang sempat banyak, tapi akhir-akhir ini menyurut, dulu sempat 100 lebih yang datang," tanggapnya
Oleh karena itu, Jamil berjanji akan memperluas jaringan kemitraan dengan banyak relawan, melalui kegiatan penanganan kebencanaan. "Menyesuaikan dengan tujuan kegiatan dan kebutuhannya." Tandasnya. (naw).