Terutama venue di Jember Support Garden(JSG) Ajung dengan anggran Rp 10 Miliyar yang akan digunakan tempat opening olahraga terbesar Se-Jatim, capaian pengerjaanya dinilai lelet, karena masih 17 persen. Hal itu dikhawatirkan, venue ini pengerjaanya hingga Porprov berlangsung belum selesai.
"Jika pengerjaannya seperti ini saya yakin saat Porprov berlangsung tidak akan selesai," ujar anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember Sunardi saat inspeksi mendadak (Sidak) terkait capaian pekerjaan Venue Porprov Jawa Timur VII di Jember, Selasa (17/8/2022) kemaren.
Komisi A bersama rombongan tidak hanya melakukan sidak di JSG, tetapi mereka juga mendatangi lokasi lain seperti di Gor Argopuro, lalu di Stadion Notohadinegoro, Kebun Agung, Gor PKPSO Kaliwates, dan Lapangan Tenis.
Dari hasil sidak itu, mereka meragukan persiapan Jember sebagai tuan rumah. Menurutnya, seharusnya dari enam venue yang direnovasi ini, capaian pengerjaannya bisa lebih 50 persen. Terapi setelah ditinjau, ternyata rata-rata masih 30 persenan.
"Makanya kami sepakat untuk memanggil semua (rekanan), kalau memang tidak siap, ya sudah, seperti JSG ini hanya 17 persen, padahal tidak ada pengerjaan lain. Sebagai rekanan Ya harus jentel, agar tidak ada pihak lain yang disalahkan," kata legislator asal Partai Gerindra ini.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi A DPRD Tabroni, menurutnya dari 6 venue, pengerjaannya paling tinggi hanya 70 persen. "Yang utama ya JSG ini, dimana capaian ya hanya 17 persen, dimana lintasan ateltek belum dikerjakan, dan ini yang jadi Pekerjaan Rumah (PR) besar," jelasnya
Untuk itu, DPRD minta Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya memerintahkan para rekanan melakukan percepatan Pekerjaan, jika perlu, menambahkan tenaga teknis dan pekerja baru. "Karena pelaksanaan Porprov pada tanggal 25 Juni 2022, paling tidak 10 hari sebelum acara harus sudah selesai," harapnya.
Terkait problem lintasan atletik yang bahannya dari luar negeri, lanjut legislator asal PDI Perjuangan itu adalah resiko yang harus mereka tanggung. Karena ketika mereka menang leleang, seharusnya mereka sudah siap dengan konsekuensinya.
Memang lelang proyek sedikit lambat, mengakibatkan renovasi venue lelet. Karena, persiapannya mepet. "Tetapi kewajiban itu sekarang berada pada rekanan, kerena pestinya mereka sudah ada kesepakatan, dalam MoU itu mereka sepakat apa yang akan dikerjakan mereka?," jelasnya.
Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Rahman Anda bahwa Kendala utama untuk lapangan tenes, karena perlu tenaga teknis khusus. "Karena khusus penyedianya tenesnya, dan sebagaian besar anggaranya juga untuk perbaikan lapangan, sehingga bobotnya ini lebih besar jika sudah diselesaikan," tanggapnya
Untuk JSG, masih menunggu bahan lintasan atletik dari sintetis. Karena, barangnya memang harus impor dari luar negeri. "Insyaallah minggu depan, alat dan bahanya datang. kita upayakan sesuai kontrak dengan rekanan bahwa Juni ini sudah selesai semunya," tandasnya. (naw).
