Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tak ingin terjadi Insiden umbar aurot seperti saat malam puncak festival Gus-Ning di Alun-Alun Jember, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) jamin peristiwa itu tidak akan terjadi di even Jember Fashion Carnaval (JFC) pada 6 - 7 Agustus mendatang.
Baca juga: Penampilan Seksi Peserta Gus dan Ning Dinilai Mencederai Norma dan Budaya Jember
Diketahui, penampilan seksi dan memalukan itu dinilai menciderai norma-budaya dan keagamaan di kota dengan jumlah pesantren terbanyak se Jatim ini jadi sorotan banyak fihak, hingga akhirnya Disparbud dan Bupati Hendy minta maaf ke publik dan berjanji mengevaluasi pelaksanaan Gus Ning.
Untuk itu, pada even JFC nanti, dipastikan menyesuaikan budaya Jember, utamanya soal perform. “Kita telah koordinasi supaya mengendapkan etika sebagai kultur Kota Santri, namun tetap menyesuaikan pakem temen-temen JFC," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Harry Agus Triono, saat Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD Jember Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, JFC akan menyesuaikan etika serta iklim kebudayaan di kota tembakau, sebagai kabupaten dengan jumlah 611 pesantren. "Kami telah berkoordinasi dengan semua OPD agar bisa support. Kita juga ingin JFC ini bisa mengedukasi dan memberikan impact positif kepada warga Jember," harapnya.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Jember Dogol Mulyono mengingatkan, agar sarana prasaran, dipersiapkan dengan baik, khususnya untuk tamu udangan, jangan sampai seperti dalam acara-acara sebelumnya
"Seperti porprov kemarin, ada undangan VIP, tapi tempatnya tidak tersedia, paling tidak jangan kecewakan tamu-tamu kita dari luar daerah, apalagi JFC dikenal Kancah Internasional.Intinya, jangan lagi ada hal-hal melukai perasaan publik seperti even Gus- Ning kemarin. Jember harus utuh dengan sematan Kota Santri-nya," pinta Politisi dari Perindo itu.
Sementra,Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gufron mendorong, agar Pemerintah Kabupetan (Pemkab) juga menberikan dana hibah terhadap JFC, untuk keperluan spendukung, seperti barikade pagar yang hanya sepanjang 1.000 meter, dari total kebutuhan 6.000 meter.
"Kami tidak ingin ada cerita soal kevulgaran seperti yang telah terjadi tersebut. Namun demikian Pemkab juga mesti peduli ke JFC. Karena ini bukan saja even nasional, namun sudah internasional yang menjadi kiblat karnaval dunia," pungkasnya
Untuk diketahui bahwa karnaval yang digagas mendiang Dynand Fariz, yang digelar tahun ini mengambil tema THE LEGACY, menghadirkan 10 Defile Representatif Keagungan Suku-Suku Bangsa Dunia, acara bakal diisi ragam penampilan dari tujuh kabupaten / kota asal berbagai daerah,. (naw/eros).