Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Penggelontoran uang sebesar Rp 664 Miliyar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk pengaspalan Jalan dengan format multiyers, tampaknya masih belum bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Baca juga daftar lengkap 30 ruas-ruas jalan dan rincian anggarannya : Pengerjaan Proyek Multiyears Jember ‘Jeglongan Sewu’ Senilai 16 Miliar di Blater Ambulu,Macet
Seperti di kota Blater, jalan penghubung antara Desa Sidodadi Kecamatan Tempurejo dengan Desa Jatimulyo Kecamatan Jenggawah, hingga saat ini masih belum kecipratan Proyek Multiyears, pasalnya kondisinya sangat memprihatinkan.
Kerusakan ini, terpantau dari Selatan Kantor Desa Sidodadi hingga Pasar Lerok Desa Jatimuly, di lokasi itu juga tidak nampak sedikit pun Papan Proyek pengaspalan. "Sebelah selatan dan Utara dulu (2019-2020) diperbaiki, yang ini tidak, Jelek sendiri," ujar Ely Warga Desa Sidodadi, Senin (4/7/2022).
Perbaikan terakhir saat Bupati sebelumnya. "Kata orang-orang, karena disini rata-rata pendukun Bupati Lama dan yang menang Pak Hendy, jadi Jalan disini tidak mungkin akan diperbaiki, ada-ada aja orang-orang itu, " ucap Eny seakan menirukan perkataan warga, seakan tidak mempercayainya.
Namun, Eny tetap optimis, meski yang menjabat Bupati Hendy Siswanto, tidak akan melakukan kebijakan yang sadis seperti itu. Sebab siapapun yang menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kemarin, harus mengayomi semua.
"Soalnya kan orang desa nggak terlalu fanatik pada satu orang, misalkan ada orang empat, yang dua pilih Bu Faida, yang dua pilih Pak Hendy kan gitu kan orang-orang desa, wong sama-sama dipilih,"kata wanita Penjaga Apotek Ratu Farma ini.
Sementara Abdul Muni mengeluhkan Saat hujan, jalannya tergenang air hingga diatas mata kaki. "Kalau musim hujan, airnya lama meresapnya, kalau tidak ditinggikan, aspalnya cepat rusak, karena kondisi jalannya rendah, serta dibawahnya terdapat gorong-gorong yang sudah dangkal,"ulasnya
Warga Dusun Jatirejo Desa Sidodadi ini mengaku heran, karena Jalan di daerahnya terkesan di anak tirikan. Padahal di wilayah lain kondisi aspalnya sudah mulus-mulus. "Mosok gak intok jatah kene (masak tidak dapat jatah sini: Red Jawa)," terang pria yang akrab disapa Muni ini.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mufid menilai kemungkinan Jalan itu masuk proyek Multi yaers, hanya saja belum disentuh kontraktor. "Kan belum 100 persen, coba cari papan namanya, kalau ternyata itu masuk, berati persoalannya terletak pada rekanannya,"tandasnya. (naw/eros).
