Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pelaporan dugaan pemalsuan dokumen dan tindak pidana perbankan oleh ahli waris nasabah Bank Bukopin di Polres Jember jalan ditempat.
Lantaran tidak ada kejelasan penanganan kasus tersebut dipertanyakan Ihya Ulumiddin, SH, Kuasa Hukum Fenny Febrianty, bahkan pihaknya pada Jum’at (18/11) lalu kembali mengirimkan surat kepada Polres Jember yang ditujukan langsung ke Kapolres Jember AKBP Heri Purnomo, SH, SIK, MSI.
“Bpripka HA sudah pindah bagian begitu juga Ipda D. Penyidik lama dan Kanit lama di rolling di bagian lain. Ini menjadi tugas Polres Jember dibawah komando Pak AKBP Heri untuk memperbaiki kinerja,” ujar pria yang akrab disapa Udik dalam rilis yang diterima media ini Kamis (24/11/2022).
Agar citra polri dipertaruhkan dalam mengungkap permasalahan hokum, paska kasus besar bertubi-tubi menimpa Polri belakangan ini, jangan sampai ada hastag # Percuma Lapor Polisi di Jember ini karena kita semua sayang dan cinta Polri,” ungkap alumnus FH Unej tahun 2004 tersebut.
laporan dugaan pemalsuan dokumen tanda tangan almarhum Hariyanto ayah Fenny Febriyanti dilakukan setahun lalu. “Klien kami sudah periksa dan penyidik pernah mengirim surat perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) awal Januari 2022, namun hingga saatnini tidak ada kejelasan”, keluhnya.
Alumnus PKPA Angkatan VI Unej-Peradi tahun 2012 ini menjelaskan pada bulan Juli-Agustus 2022 pihaknya dan pelapor mencoba menemui penyidik, saat itu tidak ada diruangan Tipiter. Saat ditelpon katanya sudah pindah di bagian lain. “Kami terkejut mengapa tidak ada pemberitahuan, hal inilah yang mengecewakan kami dan wajar jika kami selaku Kuasa Hukum pelapor berpikir “dugaan ada main” dengan pihak lawan,” katanya dengan nada kesal.
Pasalnya bukti-bukti dokumen sangat lengkap dan jelas. ini faktanya Bukan hoax. “Kami cinta Polri, untuk itu Polisi harus berubah dan sekaranglah momentum yang tepat untuk merubah image negative menjadi positif bagi masyarakat yang melapor dan tidak mendapat keadilan,” pungkasnya. (eros).
