Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, salah-satunya dampak Globalisasi dan derasnya arus informasi yang begitu cepat.
Pengeruh gadget dan Media spsial (Medsos), karena, para milenial lebih kenal budaya luar dan semakin menjauh dari Budaya Nasional. Merosotnya pemahaman pancasila juga dipicu kekuatan luar yang merongrong Pancasila degan cara membenturkan agama, ras dan budaya.
Dan yang tidak kalah penting dan bahaya, jika ada para pemimpin tidak paham pancasila. “Maka prodaknya akan melenceng”. Jelas anggoda Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Hari Putri Lestari di depan ratusan peserta Workshop di Hotel Jember Rabu,(14/6/2023)
Jika sudah menjadi prodak hukum, berbahaya, karena harus dilaksanakan. “Solosinya Perda yang bertentangan dengan Pancasila, harus di tarik, seperti yang penah dilakukan Pemerintahan Jokowi saat kemen PAN Almarhum Tjahjo Kumolo”. Kata anggota legislatif Fraksi PDI Perjuangan yang akrab disapa HPL asal daerah Pemilihan (Dapil) V Jember – Lumajang ini.
Untuk itu, lanjut mantan akrivis buruh perempuan Sapulidi dalam acara bertema “Ragam perspektif Pancasila menuju Indonesia Demokratis, adil dan Sejahtera” solosinya diperlukan keteladanan, dan dilakukan sosialisasi pemahaman Pancasila dan harus di mulai dari pemimpinnya.
Hal senada dibenarkan oleh Teguh, salah-satu peserta yang sekaligus juga seorang peniliti. Ia menilai, keberadaan Pancasila selama 76 tahun, memang masih belum terwujud. untuk menuju demokratis, adil dan sejahtera masih sangat jauh. Dan perlu dilakukan sosialisasi terus-menerus dan nenyeluruh.
Sedangkan untuk menangkal kekuatan luar yang tidak mungkin bisa dibendung, menurut salah-satu Narasumber, Dr. Ikwan Setiawan yaitu bagaimana mendesign lokal di globalkan. “Kita perlu kebijakan budaya, dengan menciptakan ekosistem kreatifitas kepada generasi milenial”, jelasnya.
Dr. Fendi Setyawan, juga menyampaikan hal senada, yaitu bagaimana Pancasila bisa di kontekkan dengan kebutuhan jaman, membangun kerangka pikir (bedah) konseptual, dengan perkembangan jaman serta keteladanan seorang pemimpin. (eros).
