Translate

Iklan

Iklan

Warga dari Dua Desa di Jember Menggelar Aksi Protes Menolak Aktivitas Penambangan Gumuk

9/15/23, 15:27 WIB Last Updated 2023-09-15T08:27:14Z


Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Puluhan warga dari dua desa di Jember – Jatim Jumat (15/9/2023), menggelar aksi prtes menolak aktivitas pertambangan galian C di wilayah perbatasan tersebut.

Warga lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo, Sumbersari dan dusun Jeding, Desa Sumber Pinang, Pakusari, membentangkan bener "Kami Warga Jeding dan Jambuan Menolak Dump Truck Tambang melewati sepanjang jalan Jambuan" di ujung jalan masuk.

Pasalnya aktifitas yang berlangsung sekitar 2,5 tahun ini hanya bermodalkan surat permintaan tandatangan warga lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo. Terdapat 6 poin kesepakatan yang ditandatangani perwakilan warga dan pihak penambang yang tertulis Edi Suyanto dari Warga Sumber Pinang, Pakusari, tanpa ada materai selayaknya sebuah perjanjian.

Menurut Bahrul Rozi, salah satu tokoh pemuda yang  getol menolak aktivitas pertambangan ini, karena atas dorongan dan dukungan dari sebagian besar kaum emak-emak, dan warga lainnya, yang turut menandatangani laman penolakan aktivitas pertambangan.

Setelah Dalam mediasi yang digelar di Masjid Al Hikmah, Desa Sumber Pinang, tidak terjadi kesepakatan antara warga dengan pihak penambang. Warga yang sebelumnya memberikan ijin, kini terjadi pro dan kontra namun sebagian besar bersama-sama menolak atas dilanjutkan penambangan.

“Pihak penambang tidak menggubris keluhan dari warga, sehingga warga pada hari ini bergerak secara bersama-sama agar aktivitas pertambangan dihentikan tidak ingin masyarakat dan pemilik lahan dirugikan, tapi tidak ada yang bertanggung jawab”. Katanya.

Kepala Desa Sumberpinang Mulyono mengaku baru tahu di wilayahnya ada pertambangan setelah warga merasa keberatan penggalian gumuk. "Kami dukung keiinginkan warga, wargalah yang lebih faham. setelah melihat langsung memang galian itu sangat dalam dan membahayakan," jelasnya.

Saat disinggung tentang perijinan, Ia mengaku tidak pernah memberikan ijin dan baru tau ketika bermasalah dengan warga."Baru sekarang melihat langsung, dan tidak pernah ada orang yang meminta perijinan kegiatan pertambangan ke kantor balai desa," lanjutnya.

Penolakan pertambangan ini didasari beberapa persoalan lingkungan. Salah satunya adalah galian yang sangat dalam dan membahayakan warga. Selain itu, aktivitas pertambangan juga menimbulkan polusi udara dan suara yang mengganggu kenyamanan warga.(wht).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Warga dari Dua Desa di Jember Menggelar Aksi Protes Menolak Aktivitas Penambangan Gumuk

Terkini

Close x