Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Adi
Jatmiko (41)
yang mengaku wartawan Memo Timur Selasa (24/2) sekira
pukul 11.00 WIB tertangkap basah, usai
liputan lomba Posyandu di Dusun Grobyok, Desa Tanjungrejo,
kecamatan Wuluhan Jember.
Sebelumnya, dia sempat mencokot nama mantan wartawan Memo Timur yang langsung diklarifikasi, sebagai inisiatifnya sendiri. “Saya pesan sendiri tanpa ada yang menyuruh di percetakan Kalisat. Tapi, saya lupa nama dan tempatnya,” ujarnya, tertunduk.
Sementara itu dari pengembangan yang dilakukan kepolisian,
pelaku mendapat pres card yang dipesannya sendiri, sehingga beberapa kartu yang
dibawanya seperti kartu anggota PWI, dan pres card memo adalah palsu, “Yang
jelas kartu anggota yang dibawanya palsu mas,” ujar penyidik. (*/mam/eros).
Aksi ini diketahui, karena ID Card yang dipakai, tertulis Persatuan Wartawan Indonesia, wartawan
MEMO. “Begitu ditanya mengaku sebagai wartawan Memo sambil menunjukkan press
card yang dibawanya,” ujar Tabroni, wartawan Harian Pagi Memo Timur Senin (24/2).
Ketika
diajak bicara baik-baik untuk menyerahkan ID
Card nya, Menurut Roni, pelaku yang diketahui Warga Dusun Krajan Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat ini malah berkacak pinggang, sehingga membuat emosi
sejumlah wartawan,
Kemudian pelaku diserahkan ke
Mapolsek Wuluhan untuk diproses hukum.
Karena tidak ingin medianya tercemar, Roni
panggilan akrab Tabroni sebenarnya sudah lama mencari
pelaku, dan baru selasa kemarin pelaku ketemu saat sedang makan disalah satu
warung yang ada di Dusun Grobyok Desa Tanjungrejo Wuluhan Jember.
Informasi
beberapa kepala desa, selama ini sering didatangi pelaku meminta uang, Ironisnya, untuk meyakinkan masyarakat, dia juga memasang logo Memo
Timur di akun facebooknya, Bahkan, di kontak BBM-nya.
karena perbuatanya dianggap meresahkan, pelaku dibawa ke polisi.
“Ya awalnya saya tidak tahu
kalau orang yang selama ini mengaku wartawan memo adalah dia mas, justru saya
dikenalkan oleh teman saya kalau ada wartawan memo, ketika ketemu, saya tanya
pres cardnya dan ternyata dia punya, setelah saya jelaskan kalau saya juga dari
memo dan meminta pres cardnya baik-baik tidak dikasih, malah dia menunjukkan
kartu LSM dan Kartu PWI, kemungkinan kartu tersebut juga palsu, karena terus
ngotot ya saya laporkan ke Mapolsek Wuluhan,” ujar Roni.
Sebelumnya, dia sempat mencokot nama mantan wartawan Memo Timur yang langsung diklarifikasi, sebagai inisiatifnya sendiri. “Saya pesan sendiri tanpa ada yang menyuruh di percetakan Kalisat. Tapi, saya lupa nama dan tempatnya,” ujarnya, tertunduk.
General Manager
Memo Timur Sukoco, SH, saat di konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya akan terus
melakukan pengawalan terhadap kasus ini, sebab pihaknya sudah merasa dirugikan
oleh pelaku dengan tindakannya yang tidak terpuji.
“Kami tetap akan
meneruskan laporan ini dan tidak akan mencabut, biar ada efek jera buat pelaku,
yang jelas saya sudah mendapat informasi beberapa pejabat kalau yang mengaku
wartawan memo timur tidak hanya dia saja, masih banyak yang lainnya, dan semoga
segera tertangkap,” ujar Sukoco.
Hal senada
disampaikan Pimred Memo Timur Isma Hakim Rahmat, Menurut Isma kasus ini harus ditangani serius, agar masyarakat tidak mudah percaya oleh oknum yang mengaku-ngaku wartawan sehingga
mewaspadai terjadinya tindak pidana penipuan, penggelapan, hingga pemerasan.
Kapolsek Wuluhan
AKP. Jumadi membenarkan laporan tentang wartawan gadungan yang mengaku dari
harian pagi memo timur, pelaku sendiri saat ini sudah diamankan, “Benar mas, pelaku sudah kita mintai keterangan dan
kita amankan, serta semua unsur untuk menjerat pelaku sudah terpenuhi,” ujar
Jumadi.