Translate

Iklan

Iklan

Persetruan Dua Jamaah Sholawat Karena Kesalah Fahaman

2/24/15, 17:10 WIB Last Updated 2015-02-26T10:14:48Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Konflik Jamaah Sholawat pimpinan ustad Surur dan  Ustad Djunaedi di desa Sukorejo Sukowono, yang terjadi sejak sabtu hingga Selasa (21-24/2) semakin memanas

Konflik ini dipicu oleh ucapan salah satu warga yang bernama Edi alias P Wasik salah satu anggota jamaah sholawat asuhan Ustad Surur, saat itu, Edi mengatakan kepada beberapa warga jika imam sholat Jumat di Masjid Baiturrohman dipimpin Djunaedi, sholatnya tidak sah.

Ucapan Edi ini membuat resah. Kades Sukorejo Rudianto mengatakan, gara-gara ucapannya, nyaris terjadi bentrok dua kubu, “Kami sangat menyesalkan kejadian ini, beruntung kami segera koordinasi dengan pihak kepolisian dan Koramil sehingga gesekan dua  golongan jamaah bisa dihindari,” ujar Rudianto.

Pertemuan yang bertempat di Balai Desa Sukorejo, pihak Desa bersama dengan Kapolsek, Danramil, Camat dan intel dari kodim dan Polres serta beberapa ulama berusaha mendamaikan kedua pihak yang bertikai.

Kapolsek Sukowono,AKP. Ahmad Zainuri juga mengungkapkan jika konflik yang terjadi di Desa Sukorejo hanya salah paham dan persaingan, “Konflik di desa Sukorejo itu karena ada kecemburuan dan ketidak sukaan, salah satu kelompok menyebut kalau ajaran jamaah sholawat melakukan ajaran sesat karena hanya untuk mencari kekayaan, sedangkan kelompok lainnya menyebut kalau sholat jumat di Masjid milik jamaah lainnya tidak sah, hal inilah yang menyebabkan ada gesekan,” ujar mantan Kanitlaka lantas kepada sejumlah wartawan.

Zainuri juga berpesan kepada kedua jamaah sholawat yang hadir agar tetap menjaga keamanan desa, dan pihaknya akan terus memantau kondisi desa serta meningkatkan keamanannya, karena meskipun kedua kelompok sudah bisa didamaikan, tidak menutup kemungkinan masih ada yang tidak terima. (eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Persetruan Dua Jamaah Sholawat Karena Kesalah Fahaman

Terkini

Close x