Translate

Iklan

Iklan

IPNU-IPPNU PERLU PERHATIAN NU DAN MA'ARIF

12/28/07, 01:44 WIB Last Updated 2017-03-24T17:36:18Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com> Kembalinya IPNU-IPPNU dari Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU)-Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam Kongres IPNU XIV dan IPPNU XV tahun 2003 di Surabaya, membuat hidupnya terlunta-lunta.

Pasalnya sejak kembali kebarak 4 tahun lalu anak termudah Nadlatul Ulama (NU) tersebut kurang mendapat kasih sayang. Kalau hal ini dibiarkan dihawatirkan Badan Otonom garda terdepan NU yang diserai tugas pengkaderan, semakin memprehatinkan.

Demikian disampaikan ketua IPNU demisioner M. Yasin Yusuf, S.Pd ditemui Gempur disela-sela Konperensi IPNU-IPPNU VII Cabang Kencong Sabtu (22/12) di Pondok Pesantren Sunan Ampel Dusun Kebonan Gumukmas. Yusuf menambahkan bahwa LP Ma’arif selama ini masih belum menampakkan kepeduliannya.

Sungguhpun demikian, Aktifis Ansor Kencong yang menjabat Wakil sekretaris menghibau pengurus baru agar sabar dan tetap menjaga netralitas dari pengaruh politik praktis dan lebih serius dalam melaksanakan program pengkaderan berbasis pelajar. Sementara Robi’ah Al-Adawiyah ketua IPPNU yang hampir lengser keprabon tersebut mengatakan bahwa tugas yang di emban dengan basis pelajar (anak ingusan: red) dengan program pengkaderan, sangat berat dan tidak layak jual. Sehingga setiap kegiatan yang dilaksanakan sulit mendapatkan dukungan. Disamping itu sekembalinya ke pelajar, putra NU yang bukan pelajar, enggan bergabung sementara masuknya IPNU-IPPNU di sekolah LP Maarif, kurang mendapat dukungan.

Menanggapi hal tersebut mantan wakil ketua IPNU tahun 2005 Misbahul Munir mengatakan bahwa sulinya IPNU-IPPNU masuk di Maarif karena kurang adanya komunikasi. ”Jika komunikasi dibangun, saya yakin pasti akan diterima. Namun jika masih masih belum mendapat tanggapan, seyokyanya dikomunikasikan kembali dengan baik”. Tutur Munir Kepala sekolah MA Sunan Ampel milik Yayasan Pondok Pesantren Sunan Ampel Gumukmas pimpinan KH. Drs Idris Sholeh.

Munir menambahkan bahwa sebenarnya bukan hanya disekolah Maarif saja IPNU-IPPNU dikembangkan, di Pondok-Pesantren juga sudah harus mulai dirintis oleh Pimpinan mendatang. Untuk itu NU, Ma’arif, Kepala Sekolah, Kiai, tokoh NU, Alumni dan masyarakat yang peduli kepada NU, harus mendukung. Karena IPNU-IPPNU adalah potret NU dimasa mendatang. Jika IPNU-IPPNU baik, maka NU dimasa depan juga baik. Namun jika IPNU-IPPNU tidak mendapat perhatian, maka jangan harap NU dimasa depan mengalami kemajuan.

Sementara dalam Konperensi Cabang IPNU-IPPNU Kencong yang dilaksanakan pada pada hari Sabtu dan Minggu (22-24/12) yang terdiri dari lima Anak Cabang (Ancab), Ahmad Shodiq. S.Pd dan Mulazimah terpilih secara aklamasi menjadi ketua IPNU-IPPNU Cabang Kencong periode 2007-2009. Sejumlah Ancap dan ranting yang hadir sebanyak 29 IPNU dan 25 IPPNU, Masing-masing dari Gumkmas (11 IPNU-10 IPPNU), Puger (6 IPNU-4 IPPNU), Kencong (4 IPNU-4 IPPNU), Jombang (6 IPNU-5 IPPNU) dan Umbulsri (2 IPNU-2 IPPNU). (Eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • IPNU-IPPNU PERLU PERHATIAN NU DAN MA'ARIF

Terkini

Close x