Translate

Iklan

Iklan

PERANGI KORUPTOR DAN PERAMPOK ASET NEGARA

10/28/10, 23:31 WIB Last Updated 2011-04-18T14:52:52Z
Harapan agar pemuda mampu menjadi agen-agen perubahan, agen control social (agent of change dan agent of control), justru sebagaian besar kini hanya menjadi korban dari perubahan tersebut.

Bahkan lebih parah lagi, sadar atau tidak kita telah terlena pada buaian kapitalisme. Kondisi tersebut diperparah lagi oleh prilaku pemerintah yang cenderung korup dan nepotisme, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Tersendatnya kasus bank century dan perampokan kekayaan alam oleh fihak asing seperti di Freeport. Sangat Ironis sekali. Kekayaan kita justru dinikmati oleh bagsa lain. justru pemerintah kita yang melegalkan perampokan tersebut.

Disamping itu berbagai kasus penyimpangan ratusan juta hingga milyaran rupiyah yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun di pemerintah kabupaten, hal ini menambah kondisi rakyat semakin tertinggal dan sengsara.

Seperti kasus yang terjadi di Jember pada tanggal 27 Maret 2007, tim akan melaksanakan pemulangan PSK asal luar kota, tapi gagal. Para PSK yang dimkasud sudah pulang sendiri terlebih dahulu. Dengan demikian tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh Pemkab Jember.

Namun dari audit BPK diketahui Dinas Sosial mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 729 juta. Kasus ini sudah dilaporkan pada kejaksaan negeri Jember. Belum lagi kasusdugaan korupsi yang sekarang menjerat bupati dan wakilnya. Sampai detik ini masih belum jelas tindaklanjutnya.

Ini bukti ketidakseriusan aparatur penegak hokum dan DPRD pun hanya menutup mata dan mandul, karena melakukan tindakan pembiaran atas kasus ini.

Kita harus segera sadar bahwa tidak akan pernah ada perubahan. Tanpa adanya kaum muda. Semangat yang siap melunturkan semua egoism kesukuan, adat-istiadat, ras ataupun agama. Sehingga nilai-nilai tersebut tetap bersemi menghilhami adanya persatuan dan kesatuan diatas segala perbedaan.

Dengan semangat itulah secara tidak langsung mata kita akan terbuka dengan lebar bahwa musuh kita saat ini bukanlah kolonialisme ataupun rezim otoriter yang menyingkirkan segala bentuk subversive namun justru praktek KKN dan hegemoni kapitalisme yang semakin subur di negeri ini.

Atas dasar realitas diatas kami mendesak aparatur penegak hokum. kejaksaan, kepolisian agar segera mengusut tuntas segala bentuk tindakan KKN. Membebaskan Negara ini dari penjajahan dunia barat (Investasi, World Bank, IMF dan lembaga donor asing yang merugikan bangsa Indonesia, Menasionalisasi asset-aset Negara Indonesia, Hukum mati pejabat-pejabat Indonesia yang korup dan Menuntut mundur SBY dan Budiono.

Demikianlah butir-butir tuntutan aksi refleksi Sumpah pemuda yang ke 82 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasisiwa Nasional Indonesia (GMNI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammaddiyah (IMM) yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Anti Korupsi Kamis, (28/19) bundaran DPRD Jember.

PMII, LAKUKAN PENGGALANGAN DANA

Sebagai bentuk kepedulian, disamping melakukan aksi moral peringatan 82 Tahun Sumpah Pemuda bersama GMNI dan IMM. PMII Jember melakukan teatrikal yang menggambarkan pentingnya persatuan dan kesatuan berbagai Agama, suku, ras dan budaya untuk memerangi berbagai bentuk penjahan baru oleh bangsa asing dan memerangi koruptor .


Disamping itu menurut menurut Fitri, PMII juga melakukan pengumpulan dana yang akan disumbangkan kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah awan panas akibat meletusnya Gunung Merapi di Kelaten Jawa Tengah, Musibah Wasior di Papua dan Sunami di Mentawai. (eros)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PERANGI KORUPTOR DAN PERAMPOK ASET NEGARA

Terkini

Close x