Translate

Iklan

Iklan

PMII Lumajang, Tolak Berdirinya Pasar Modern

4/17/11, 18:25 WIB Last Updated 2012-06-07T14:53:57Z

Wacana akan munculnya Pasar Moderen di Kabupaten Lumajang seperti indomaret, Carreforur, Giant, Matahari dan pasar modern lain mendapat reaksi keras dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lumajang. Munculnya pasar modern, dihawatirkan akan mematikan pedagang tradisional.


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang diharapkan tidak mudah memberikan ijin operasi berdirinya Pasar Moderen tersebut. “Kami menolak keberadaan pasar modern” Tegas Qosim. Mantan ketua I komisariat PMII STKIP PGRI lumajang tersebut merasa prihatin atas merebaknya pasar modern dibeberapa daerah. Hal ini jelas akan menjadi ancaman serius bagi para pedagang trasional.


Daripada memberikan ijin berdirinya pasar modern, akan lebih bermanfaat jika pemkab Lumajang memperbaiki sarana dan prasarana pasar tradisional yang saat ini terkesan dibiarkan kumuh. ungkapnya.

Aksi yang dilaksanakan pada hari Minggu pagi, (17/4) sekitar jam 00.30 WIB, diikuti sekitar 35 kader PMII oleh tiga Komisariat PMII yaitu komisariat STKIP PGRI Lumajang. STIH Jenderal Sudirman dan STIE Widya Gama tersebut dilakukan dalam rangka untuk memperingati Harlah PMII ke 51. Puluhan aktifis PMII tersebut melihat secara dekat bagaimana kondisi pasar tradisional yang ada di lumajang.
Salah seorang pedagang, Sunnah, asal desa Umbul- Kedung Jajang. Penjual sembako yang sudah 10 tahun berjualan di Pasar baru Lumajang mengaku sangat tidak setuju jika di Lumajang akan didirikan Pasar modern, karena akan mengurangi pendapatannya.”Orang-orang pasti akan memilih pasar modern untuk berbelanja, karena lebih bersih dan tidak gengsi”, Kelunya.
Disamping itu, Kebanyakan para pedagang yang diwawancarai mengeluh terhadap sarana dan prasarana pasar yang mereka tempati. Seperti buruknya saluran irigasi, “ Padahal kami setiap hari membayar retribusi, Kenapa Fasilitas yang kami ditempati tidak ada perubahan (Tidak pernah diperbaiki; red). Apalagi jika musim hujan, Sering bajir mas”, ungkap Wulan, pedagang Rempah-rempah, yang juga sebagai mahasiswi di salah satu PTS di Lumajang.
Aksi ini ditutup dengan melakukan Renungan terhadap perekonomian Lumajang dan Refleksi diri terkait Harlah PMII yang ke 51di Taman Makam Pahlawan (TMP) Lumajang (QS/Lmj*)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PMII Lumajang, Tolak Berdirinya Pasar Modern

Terkini

Close x