Translate

Iklan

Iklan

Ditangan Guru, Nasib Anak Negeri Ini Dipertaruhkan

6/26/12, 15:09 WIB Last Updated 2013-12-08T19:38:56Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.COM. Kalau kelakuhan Guru yang konon merupakan perumpamaan bak pahlawan tanpa tanda jasa yang seharusnya menjadi contoh atau suri tauladan "Digugu lan Ditiru" bagi murid-muridnya dan mempunyai tugas muliya dari Negara untuk mengemban amanat suci dalam mencetak kader bangsa, masih melakukan Pungutan. Hancurlah masa depan anak bangsa ini.

Padahal Pemerintah sudah memberikan bantuan anggaran BOS masing-masing siswa perbulan Rp. 50 ribu untuk SD dan Rp. 60 ribu/bulan untuk SMP, dengan  rincian adalah untuk SD/SDLB sebesar Rp 580.000,-/siswa/tahun sedangkan untuk SMP/SMPLB/SMPT : Rp 710.000,-/siswa/tahun.

Karenanya pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 60 Tahun 2011 yang meegaskan bahwa sekolah (guru; red) pelaksana wajib belajar SD-SMP dilarang memungut biaya investasi dan operasi dari murid, orang tua atau walinya.

Dengan dikeluarkan peraturan tersebut, berarti segala pungutan yang masih dilakukan oleh sekolah merupakan bentuk pelanggaran baik norma hukum maupun norma agama. Akibatnya bukan hanya akan diacam sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga akan menerima hukum agama.

Kalau seperti ini kondisinya, jangan salahkan jika korupsi di negeri ini akan semakin menggurita. "Guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari. Kalau guru tetap melakukan Pungli di sekolah , maka dikhawatirkan murid-muridnya nanti juga akan berani dan tak tak segan-segan merampok uang negara.

Bangsa ini berharap agar guru menyadari akan tugasnya yang mulia “Ditangan merekalah nasib anak bangsa dan negeri ini dipertaruhkan. Ingatlah dan segera kembali ke tujuan suci nan mulia. Agar bumi pertiwi ini tidak meneteskan airmatanya.

Kami rindu akan bimbingan mu seperti dulu, karena tanpamu dunia akan tersa gelap gulita. Oh… Tuhan sayangilah guruku, Kuatkanlah imannya, tunjukkan ia kejalan yang engkau ridhoi dan Jauhkanlah dia dari perbuatan yang kau murkai. Agar mereka dapat mendidik kami lagi seperi dulu dengan rasa ikhlas dan penuh kasih sanyang. Sehingga pengabdiannya akan tetap dikenang sampai akhir masa. (eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ditangan Guru, Nasib Anak Negeri Ini Dipertaruhkan

Terkini

Close x