Translate

Iklan

Iklan

Kehidupan Warga Kolong Jembatan “Jember” ditengah Gebyar BBJ

7/23/12, 21:00 WIB Last Updated 2012-08-29T17:56:22Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.COM–  Kemeriahan Bulan Berkunjung Jember atau biasa dikenal BBJ yang disebut-sebut menghabiskan dana 10 Milyar sangat miris jika dibandingkan  dengan kehidupan kaum duafa yang tinggal dibawah kolong jembatan HOS Cokroaminoto pinggiran Kali Jompo. Jangankan untuk membayar biaya pendaftaran masuk sekolah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-haripun mereka masih kekurangan.

Seperti yang dirasakan Pasangan suami-istri Sukiman dan Sulastri, yang telah tinggal di kolong jembatan selama kurang lebih 25 (dua puluh lima) tahun. Mereka terpaksa mengurungkan niatnya untuk mendaftarkan anaknya masuk ke sekolah karena terbentur dengan biaya yang sangat tinggi nilainya.

Dengan hanya bekerja sebagai pemulung tentunya takkan cukup untuk membiayai anaknya ke sekolah.”Ya begini ini mas kehidupan kami, anak pertama sudah sekolah sekarang kelas 3(tiga) sedangkan adiknya mau masuk sekolah tapi biayanya sangat tinggi. Jadi kami urungkan (dibatalkan) untuk mendaftar kesekolah”, Keluhnya.

Atas temuan ini tak ayal membuat beberapa LSM gerah atas sikap pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember baik unsur Kelurahan, Kecamatan maupun dinas terkait yang terkesan kurang peduli atas kondisi ini bahkan salah satu rekan media sempat menemui Sekda Jember terkait kondisi warga yang hidup kolong jembatan tersebut namun nihil hasilnya.

“Masak BBJ yang mencapai10 Milyar saja Pemkab mampu membiayai, sementara  warga dalam kota yang tinggal dan hidup dibawah kolong jembatan, tidak diperhatikan”  ungkap Ketua LSM Government Corruption Watch (GCW) sekaligus Deputi Investigasi dan Penindakan Andhy Sungkono Senin (23/7) kepada Gempur di Jember.

Masih menurut pria yang lama tinggal di Surabaya ini, “kayaknya ada yang salah mas dengan hati nurani para pejabat dan juga efektifitas kerja instansi pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Ingat mereka digaji dari masyarakat lewat berbagai macam pajak.

Jadi saya harap pihak terkait segera menindaklanjuti temuan ini, agar tidak membuat malu kota Jember yang baru saja sukses menyelengarakan BBJ sampai terkenal ke luar negeri lewat JFC nya,” pungkas Andhy menutup pembicaraan.

Sementara Kepala Dinas Sosial Drs.Suhanan, MPd menyampaikan terima kasih atas informasi ini , “Kami selaku instansi terkait sangat berterimakasih kepada rekan media dan LSM. Ya inilah faktanya mas, SDM kami masih terbatas untuk menjangkau dan apabila turun ke bawah kami harus “Kulo Nuwun” dulu ke pihak Kecamatan dan Kelurahan. karena sudah wilayah merekamas, namun Suhanan berjanji  akan menindaklanjuti Temuan ini.  (midd/didik)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kehidupan Warga Kolong Jembatan “Jember” ditengah Gebyar BBJ

Terkini

Close x