Translate

Iklan

Iklan

Lestarikan Seni dan budaya Lokal, Gelar Banyuwangi Ethno Carnival

11/18/12, 23:00 WIB Last Updated 2012-11-23T07:08:54Z
Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kekayaan seni budaya tradisional yang dimiliki Banyuwangi benar-benar luar biasa. Hal ini tergambar dalam even Banyuwangi Ethno Carnival.


Banyaknya acara-acara ritual, upacara adat dan event-event budaya di kota ujung timur pulau jawa inilah yang mendorong Bupati  Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar acara yang kemas dalam efen “Banyuwangi Ethno Carnival” yang dilaksanakan sejak tahun 2011.

Event ini digagas agar kesenian dan budaya lokal yang tumbuh kembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi, mampu memodernisasi dan menjadi sebuah event dalam bentuk  parade berskala Internasional tanpa harus merubah nilai-nilai yang sudah berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat baik spirit maupun filosofinya.

Selain itu, BEC juga dimaksudkan agar dapat dijadikan sebagai wadah pemacu kreatifitas generasi muda untuk menelorkan ide-ide unik dan menarik serta menvisualisasi gagasan yang berlatar etnik dan tradisi tersebut ke dalam bentuk dan kemasan artistik yang spektakuler sebagai apresiasi terhadap nilai budaya lokal sehingga dapat memiliki daya tarik tersendiri dalam meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal maupun sebagai sajian yang sangat menarik bagi  wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.

BEC atau yang merupakan parade fashion dengan etnik tersebut sengaja digelar oleh Pemkab, guna menjembatani antara modernitas dengan seni budaya tradisional khas Banyuwangi. Untuk tahun 2012 ini, tema yang diangkat adalah RE-Barong Using, yang didominasi tiga warna dasar, merah, hijau dan kuning. Tujuannya agar budaya Banyuwangi, lebih memiliki nil;ai jual dalam mengemban pariwisata, seni dan budaya. Sisi lainnya, BEC merupakan sarana untuk mempromosikan Banyuwangi kedunia luar.

Pelaksanaan tahun ini diramaikan dengan 200 peserta yang turun langsung dalam event tersebut, dengan rincian 150 peserta membawakan tema Re-Barong Using dan 50 orang peserta BEC tahun ke-1 (2011) lalu turut berpartisipasi dengan membawakan tema sebelumnya yakni, Gandrung, Damarwulan dan Kundaran. Sedangkan pelaksaan BEC kemarin pada Minggu, 18 Nopember 2012 dimulai pukul 12.30 hingga 15.30 dengan start dari Jl. Veteran(Taman Blambangan) menyusuri sepanjang Jl. Diponegoro tembus JL. Dr. Sutomo lalu menapaki JL. A.Yani hingga Finish dikantor Bupati Banyuwangi.

Alasan BEC -2 ini mengangkat tema Re- Barong Using ? Re didefinisikan sebagai penataan ulang tanpa merubah nilai aslinya (rekonstruksi), merumuskan dan meluruskan dari sudut pemahaman diri (redefinisi), mempertahankan jati diri dengan jalan memperbanyak diri (reproduksi), pengaktualisasian diri kembali (reaktualisasi), dan percepatan penataan, perumusan, pertahanan dan aktualisasi diri (revolusi).

Sedangkan Re-Barong Using, didominasi 3 warna dasar, yakni merah, hijau dan kuning. Dalam pengimplementasiannya,  Barong yang ditampilkan masing-masing akan didominasi salah satu dari 3 warna tersebut. Dengan sub tema Re-1, yakni Barong bernuansa merah, Re-2 Barong bernuansa hijau dan Re-3 Barong bernuansa kuning.

Secara berturut-turut, urutan tampilan dalam BEC – 2 kemarin diawali dengan  parade opening defile. Dalam opening defile ditampilkan 3 barisan,  antara lain barisan pertama tari gandrung kolosal yang menampilkan 100 penari gandrung dari generasi ke generasi (anak-anak, dewasa, tua). Dilanjutkan barisan kedua yakni penampilan JFC Performing Art beserta Marching Band. Dan barisan ketiga adalah defile peserta BEC terbaik tahun 2011 sebanyak 50 orang dengan kostum yang sudah dimodifikasi ulang. Mereka masing-masing akan membawakan tema Gandrung (20 orang), Damarwulan (15 orang) dan Kundaran (15 orang).

Berikutnya, adalah defile BEC – 2 yang diawali dengan tampilan Barong Using, asli lengkap dengan para pengiringnya, antara lain Jaripah, Pitik-pitikan dan Butho si penjaga hutan. Barong asli yang ditampilkan juga lebih dari satu, yaitu antara lain Barong Cilik, Barong Lancing dan Barong Tuwek dan didukung 10 barong lainnya. Munculnya Barong-barong tersebut, dilanjutkan dengan barisan inti Re-Barong Using dengan nuansa merah, hijau dan kuning.

Barisan paling akhir adalah barisan closing defile, dimana rombongan kehormatan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Forum Pimpinan Daerah, pejabat dari pemerintah pusat dan provinsi diiringi Jebeng Thulik dalam formasi berbaris (kurang lebih 20 orang) sambil membawa spanduk bertuliskan SEE YOU NEXT BEC – 3 2013, dan ditutup dengan barisan Marching Band. (Hakim Said)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Lestarikan Seni dan budaya Lokal, Gelar Banyuwangi Ethno Carnival

Terkini

Close x