Puluhan kuli tinta dari berbagai
media Lokal asal Jember yang datang untuk meliput peresmian yang dibuka
Jenderal Manager PT HM Sampurna Kamis (13/6) harus gigit jari karena panitia tidak memperbolehkan masuk oleh
satpam karena tidak terdata.
Berdasarkan pantauan MAJALAH-GEMPUR.Com dilapangan tidak satupun terlihat wartawan
local asal Jember baik cetak maupun online yang diperbolehkan masuk oleh manajemen
perusahaan rokok SKT HM Samporna Sehingga puluhan wartawan sejak pagi sampai
acara usai tertahan di pos penjagaan. Wartawan media televise dan radio local juga
tidak tampak dalam acara ini.
Bahkan dalam protes
tersebut sempat terjadi adu mulut antara puluhan wartawan media local dengan media
center manajemen PT HM Sampurna Widi. Sampai akhirnya diperbolehkan untuk
mengikuti perslilis usai acara selesai, namun tak diberi kesempatan bertanya
dengan alasan waktu.
Menurut perwakilan
Sampurna Khalid, bahwa wartawan yang diundang untuk meliput sudah ditentukan
oleh pusat dan sudah terdata dalam daftar itu. Mereka adalah media Nasional
yang dibawa dari Jakarta dan Surabaya
“Kami hanya mendapat tugas
seperti itu mas, wartawan yang meliput sudah terdata itupun dari pusat yag
memutuskan, “katanya kepada beberapa wartawan yang melihat data yang disodorkan
pihak panitia dan petugas satpam.
Hal ini dibenarkan oleh,
Sanjoko. Menurut wartawan Radio RRI Jember ini bahwa dirinya juga tidak dapat undangan sehingga dirinya bersama teman-teman wartawan lokal yang lain ikut tertahan di
luar pabrik.
“Terus terang kami kecewa mas, masa perusahaan sekelas Sampoerna hanya mengutamakan media nasional dan tidak memperdulikan media local. (midd/yond/rud)