Jember,
MAJALAH-GEMPUR.Com.
Warga Jalan Ahmad Dahlan,
Desa Dukuh Dempok, Wuluhan, Keluhkan pembangunan drainase sepanjang sekitar 150
meter, yang sumber dananya dari Dana Alokasi Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Jauhari,
warga jalan Ahmad Dahlan ini menyayangkan pembangunan drainase yang berada
disisi kiri dan kanan jalan, meskipun ia juga mengakui jika pembangunan
tersebut bermanfaat untuk mengurangi banjir dikala musim penghujan. Ia
menganggap, selain pemborosan anggaran, pembangunan dua saluran tersebut juga
mengurangi median jalan, sehingga kendaraan bermotor, terutama roda empat,
tidak bisa parkir. (Ruz/Yud).
Seorang warga
setempat, Matsugi (39), mengungkap, proyek pembangunan drainase tersebut
dianggapnya tidak mengutamakan keselamatan pengguna jalan. Pasalnya, tumpukan
material bekas tanah galian, pasir bangunan serta batu hitam, memakan separuh
jalan. “Ini kan membahayakan orang yang mau lewat, apalagi tidak adanya rambu
penanda proyek, soalnya beberapa minggu lalu ada pengendara yang terperosok
saat banjir” ungkapnya, Senin (18/8).
Ia juga
menyesalkan, pembangunan saluran drainase ini juga tidak melibatkan warga
setempat, baik sebelum maupun saat pelaksanaan, “setahu saya warga tidak pernah
diajak musyawarah,” akunya. Sebebarnya, tutur Matsugi, seandainya warga diajak
komunikasi terlebih dulu, pasti proses pelaksanaan pembangunan ini akan
berjalan lancar, “saya kira warga sini akan bersedia jika halamannya ditempati
material bangunan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria
yang berprofesi sebagai pedagang palawija itu meminta kepada pihak Dinas Bina
Marga, agar pelaksana proyek memberi
tanda atau rambu-rambu bahwa dijalur itu sedang dikerjakan pembuatan saluran
dainase, serta diberi penutup saluran, agar peristiwa terpesoknya pengendara
kemarin tidak terulang kembali.