Kegiatan yang diselenggarakan warga
Dusun Krajan 2 Banjarsumo, Desa/Kecamatan Kencong di jalur simpang empat
ini, meski terkesan sederhana namun tetap bermakna. Ini nampak dari tingginya
minat masyarakat sekitar untuk menyaksikan tontonan langka itu.
Pelaksanaan lomba juga
sangat menantang. Karena, untuk bisa meraih hadiah, peserta harus berhasil
memanjat batang pisang setinggi 5 meter dan mengambil hadiah
yang di taruh di dalam bola kecil, jadi tiap peserta tidak tahu isi di dalam
apa hadiah sebenarnya.
Tak hanya
itu, tiap peserta yang dibagi dalam tim harus berjuang keras untuk mencapai puncak. Pasalnya, batang pisang sengaja
ditempatkan di atas kubangan lumpur dengan posisi tergantung mengunakan
tali yang di ikat di atas pohon mangga.
Akibatnya,
antara satu tim dengan tim yang lain saling dorong, sehingga tidak sedikit peserta yang terjerembab kedalam
kubangan lumpur saat gagal naik di batang pohon pisang tersebut. Upaya mencapai
puncat semakin berat, sebab batang pisang semakin bertambah licin lantaran
lumpur yang melekat pada tangan dan tubuh peserta juga menempel di batang
pisang itu.
Ditemui
Nusantara Pos, Senin (1/9), Ketua Forum Masyarakat dan Pemuda Banjarsumo, Arif
Saifudin mengatakan, selain memperingati Hari Kemerdekaan RI, kegiatan ini juga
dimaksudkan sebagai ruang
silaturahim sesama warga sekaligus sarana membangun nilai-nilai gotong royong
dan kekompakan.
"Kita
harapkan dengan lomba panjat pisang ada ini terbangun kesatuan yang solid
sesama tim. Secara filosofis, kegiatan ini bermakna bahwa mencapai sesuatu tidaklah mudah, sebab untuk
memenangkan perlombaan harus ada kerjasama dan kekompakan tim," jelasnya. (Ruz/Yud).