
Ditengah kota dengan
slogan menata kota membangun desa, serasa hambar ketika melihat bocah seusia ini
bergulat dengan waktu demi menyambung hidupnya dengan usianya yang masih sangat
muda dan masih belum pantas harus menanggung beban keluarga dan berjuang demi
masa depannya.
Ditengah keheningan malam,
bocah ini menyanggul kantong plastik dan mengumpulkan botol bekas di sekitar megahnya
pembangunan gedung di Alun-alun Jember.
Dari wajahnya terpancar rasa semangat saat mendapati tong sampah dan tumpukan
plastik mineral, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, Rasa lelahnya
seakan terkalahkan demi harapan keluarga dan masa depannya.
“Saya ingin membantu beban orang tua mas.Saya harus
tengah malam datangi tempat ini mas, kalau saya pagi gak akan kebagian sama
yang lain dan petugas sampah, bagi mereka ini adalah sampah mas tapi bagi saya
ini adalah rejeki saya untuk menyambung hidup” Ungkapnya tersendat-sendat dengan
air matanya yang mulai menetes. Mungkin anak ini kaget atau merasa malu saat
kami tanyakan perihal kehidupannya. Sabtu Malam (22/8)
Dengan pakaian yang sudah lusuh dan beban yang
berkecamuk dipancaran wajahnya seakan mampu melawan rasa gengsi dihadapan
umum saat mencari rejekinya, dengan sejuta harapan disetiap alunan langkahnya
mengais sedikit rejeki demi mengganjal laparnya isi perut dan harapan masa
depannya.
“Saya rutin masuk sekolah mas walaupun kadang telat, nanti
sampai rumah jam 03.00 pagi jam 06.00 saya bangun untuk sekolah,Saya ingin
melanjutkan sekolah terus mas sampai bangku kuliah sampai saya sukses, tapi
kadang saya berpikir lagi apakah saya mampu mas saya berusaha menabung walaupun
hasil kerja seperti ini siapa tau saya bisa melanjutkan sekolah.” Dengan nada
menyentuh.
Bocah yang dari desa Wirolegi tersebut memiliki nama
lengkap Andika Wijaya, tanpa letih hampir tiap malam mengililingi alun-alun
untuk mencari botol bekas dengan berjalan kaki, 1 Kilogram Botol bekas hanya
dihargai 2000 Rupiah, dari hasil kumpulan botol bekasnya langsung diberikan ke
orang tuanya untuk dijual ke pengepul.
Menurut B.fat penjual asongan mengungkapkan ”
Anak itu baik mas hampir tiap malam datang mencari sampah plastik untuk dia
jual mas kami hanya bisa tunjukin dimana ada plastik bekas. kadang kami kasihan
sama anak itu habis gimana lagi mas kami juga sama-sama mencari rejeki”
jelasnya.