Situbondo,
MAJALAH-GEMPUR.Com.
Warga desa Wringin Anom Asembagus Senin (15/5) keluhkan buruknya proyek gapura
di perbatasan desa, pasalnya baru dibangun, kondisinya sudah miring.
Menurut Nito, salah-satu warga setempat, pembangunan
gapura tanpa papan nama yang baru selesai sekitar empat bulanan lalu, saat ini
sudah miring, bahkan menurutnya pak kades menganjurkan warga menjauh dari
bangunan itu, “Takut roboh katanya mas”
Menurut Kepala desa wringin anom, Ali amsur, Pembangunan gapura tersebut dianggarkan dari dana desa (DD) tahun 2016 dengan total anggaran sebesar Rp 76 jutaan dan dikerjakan TPK, salah satu bendahara TPK juga merangkap pelaksana pekerjaan pembangunan itu.
Akibat masalah ini anggaran desa tersendat, meski pelaksana berjanji menyelesaikan. “plt.kepala desa yang dulu dan TPK harus tanggungjawab pembangunan yang diduga tak sesuai RAB tersebut. harapan kami harus dipasang papan namanya dan sesuai dengan spek yang ada dengan bahan besi,” ungkapnya.
Menurutnya warga berharap, pembangunan gapura di batas desa Wringin Anom dan gudang tersebut dilaksanakan secara transparan. “Kami tidak ingin dana bantuan dari pemerintah untuk pembangunan gapura disunat untuk kepentingan oknum-oknum tertentu,” paparnya.
Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara Indonesia, Dafit Haryono meminta kuasa pengguna anggaran (KPA) bertanggungjawab. “Jika tidak sesuai spek harus dibongkar, karena ini bangunan fisik jadi harus sesuai RAB nya. Semoga paling lama 10 hari bisa diselesaikan pembangunannya,” terang Dafit.
Ia juga menyayangkan inspektorat, sebagai pengawas pengguna anggaran itu,"kami akan melaporkan Pelaksana pekerjaan pembangunan gapura itu pada penegak hukum jika pekerjaannya tidak segera diselesaikan sesuai RAB nya," tegas Aktifis senior jawa timur itu. (rt)
