Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Mendapat pengaduan, Kapolres
Jember, AKBP Kusworo Wibowo SH, SIK, MH, Rabu Sore (19/7) temui Puluhan Korban
arisan bodong di salah satu ruang Mapolres Jember.
Total kerugian dikelompok dan dirinya kurang lebih Rp.
150 juta, “Punya orang-orang lebih 120 juta, uang pribadi saya 35 jutaan, macet
sejak awal Mei 2017, hanya dijanjikan sampai sekarang tidak ada kejelasannya. Ia berharap, kasus ini segera ditangani
secara hukum agar tidak ada korban lain. (edw)
Setelah
menemui pelapor, Kapolres menjelaskan bahwa, masih dalam pemeriksaan. "Anggota masih melakukan pengambilan
keterangan para korban, untuk didalami modusnya, para korban menyerahkan uang
dengan iming-iming akan kembali kelipatannya, sehingga para korban
tergiur." Ungkap Kusworo
Masih
ungkap Kusworo, modus pelaku korban diimingi beli arisan dengan janji
mendapatkan satu, dua sampai tiga kali lipat, seperti menag undian
arisan. "Para korban kerugianya bervariasi mulai 40 juta, hingga 120 juta
bahkan ada yang satu kelompok menderita kerugian 300 juta dan bisa lebih."
pungkas Kapolres
Sementara
Evi Dwi Faranita, Warga Desa Sumber Kejayaan, Kec Mayang, salah satu pelapor
saat ditemui terpisah mengatakan, ia sudah 1 tahun yang lalu ikut dan tertarik
serta percaya karena, awalnya untung namun lama kelamaan merugi.
"Pertama beli
arisan Rp.30 dapat Rp.600 rb paling lama nunggunya 1,5 bulan, bila nunggu 1,5
bulan setengah, ternyata dapat sungguhan, setelah itu ditawari lagi yang dengan
lebih banyak lagi mulai Rp.1,5 juta mendapat Rp. 2,5 juta tergantung durasi
nunggunya." Jelasnya
Lanjut
Ita, Kalau nunggunya lama maka harganya jauh lebih banyak
keuntunganya, bila jangka 1 bulan bisa berlipat ganda, 5 juta bisa dapat
10 juta, Keuntungan berdasarkan lama nya menunggu 5 juta bila
menunggu 1.1/2 bulan bisa dapat 15 juta."Uarinya.