
Gito
salah satu warga kecamatan Semboro yang sudah lama mengeluti Jeruk ini mengaku
sangat khawatir jika harga akan terus anjlok bisa di pastikan petani lain juga
merasakan dampak buruk. “Harga ditingkat petani sekarang cuma harga
2500-3000 rupiah perkilo”, keluhnya Kamis (16/11)
Anjloknya
harga seperti ini menurutnya sudah terjadi pada bulan Oktober kemarin. “Padahal
pada tahun lalu bulan Oktober hingga bulan Desember Tahun 2016, harga jeruk di
tingkat petani berkisar antara 8-12 ribu perkilogramnya”, Jelasnya.
Kkemungkinan
besar harga hancur ini karena ada buah lain seperti semangka dan jambu juga
duren yang berbuah bersama dan panen raya. “Kalau dulu memang jeruk ssmboro mendominasi
harga pasar di tingkat buah yang banyak peminat dan pangsa pasar”, lanjutnya.