
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus mencarikan solosi, dengan memasukkan
dalam program rastrada. Demikian kata Bupati Jember dr Faida, MMR saat sosialisasi
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) di
Aula PB Soedirman, Jumat (23/11/2018).
“Bagi warga yang tergolong warga yang hingga saat ini masih belum masuk dalam
BDT, tetapi keadaannya sangat sulit,
maka penyelesaiannya dengan memasukkan mereka dalam data program pengadaan
beras sejahtera daerah (Rastrada) Pemkab Jember.”, katanya .
Pemkab juga sudah menyiapkan kuota lebih 8.000 penerima manfaat , warga miskin yang belum masuk BDT, tetapi keadaannya
sangat sulit dan sosialisasi yang digelar hari ini menurutnya bertujuan untuk menyamakan persepsi
dan menyepakati mekanisme yang sinkron antara daerah dengan pusat.
“Saya sudah tugaskan
7.500 mahasiswa penerima beasiswa memverifikasi
dan validasi data 184 penerima BPNT itu. Data itu juga bisa dijadikan bahan musyawarah kelurahan (Muskel) dan
musyawarah desa (Musdes), dalam menentukan
layak atau tidak, meski demikian, data itu tetap dievaluasi setiap bulan”, jelasnya.
Sementara terkait dengan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), bupati
menjelaskan, Jember telah mengembankan sistem pada tahun ini. Bukan hanya di
tiga rumah sakit daerah, tetapi juga ada di beberapa desa sebagai uji coba dan
percontohan.
SLRT menjadi sistem yang
bertujuan untuk mempercepat akses layanan sosial dan menyederhanakan layanan
rujukan sosial. ”Kita coba di beberapa desa tertentu. Terdapat 20
tempat layanan yang sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.