Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Sekitar
1.200 jamaah muslimat yang berasal dari Kecamatan Silo Sabtu (6/4/2019) mengikuti
acara bersholawat yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
“Saya lihat jamaah disini
banyak yang lansia, banyak lansia yang berusia diatas 60 tahun, tapi masih semangat untuk ikut sholawatan ke pendopo,” Demikian disampaikan Bupati Faida dalam
acara Jember Bersholawat di Pendapa Wahyawibawagraha.
Bupati berpesan, jika ada
lansia dhuafa yang sewaktu muda sehat dan berjuang untuk keluarga, jangan
sampai di usia senjanya tersia-sia karena tidak kuat kerja. “Untuk muslimat ini, jika ada anggotanya atau tetangganya
lansia dan tidak kuat bekerja agar didaftarkan
supaya mendapat bantuan pemerintah,” ujarnya.
Jika muslimat menemukan
lansia dhuafa dan tidak kuat kerja, maka data lansia dapat dikumpulkan kepada
ketua Muslimat untuk mendapatkan bantuan program pemerintah. Bantuan dari pemerintah itu berupa asuransi kesehatan
dari BPJS Kesehatan serta bantuan katering makan.
Program katering makan
sehari tiga kali dikirim ke rumah masing-masing lansia. Mereka mendapatkannya
secara gratis dari Pemerintah Kabupaten Jember. “Kita
mau membantu para dhuafa yang sudah tidak kuat kerja, harus punya jaminan
kesehatan,” ungkapnya.
Sehingga, sewaktu-waktu
diperlukan, asuransi kesehatan ini dapat digunakan untuk pembiayaan. Lansia juga bisa mendapat 10 kg beras tanpa ditebus
dari Pemerintah Kabupaten Jember. Syaratnya, lansia itu belum pernah menerima
bantuan beras dari pemerintah pusat dan masih mampu untuk memasak.
Untuk mendapatkan program
tersebut, lansia bisa mengumpulkan fotokopi KTP. Jika tidak punya KTP, maka
perlu didaftarkan terlebih dulu. “Jika perlu,
petugas Dispenduk yang ke rumah lansia,” tegas istri drg Abdul Rochim ini. Untuk itu Bupati meminta untuk mengecek
anggotanya, apa saja yang diperlukan. “Ketua
boleh mengajukan kepada pemerintah.. (eros).