
Mereka senang bisa berpartisipasi di acara yang digelar
selama tiga hari, sejak Selasa hingga Kamis (19 – 21/11/2019). Palsanya
disamping sambutan dan layanannya baik, masyarakatnya juga ramah, sehingga tidak
heran mereka mengaku betah berada di kota Carnaval Dunia ini.
Festival HAM ini jelas dipersiapkan secara matang. Dirinya
merasa beruntung dapat berpartisipasi pada event ini, baginya Jember tepat menyandang
kabupaten ramah HAM. Demikian disampaikan perwakilan Serdang Bedagai, Sumatera
Utara A.Saragih, kepada media ini, Rabu (20/2019).
“Kami merasa senang berada disini, pelayanannya baik, orangnya
juga ramah. Ini kabupaten yang menyenangkan. acaranya juga bagus, lebih-lebih dalam
pelaksanaan festival HAM ini juga melibatkan anak-anak dan masyarakat,” Kata pria
yang menempati di Bagian Hukum ini.
Di kota Jember juga diberikan fasilitas penyandang
disabilitas, anak-anak, pengembangan karakter, para pedagang juga terakomodasi.
Pemkab Jember juga punya banyak peraturan daerah berbasis HAM. Untuk itu
dirinya ingin tinggal berlama-lama untuk mempelajari HAM di Jember.
Disamping ingin berlajar HAM, kedatangannya di kota
Suwar-suwir ini juga dalam rangka untuk mengenalkan dan mempromosikan potensi Pariwisata
dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) , guna mendorong perekonomian masyarakat
setempat.
“Jadi kedatangan kami, disamping untuk belajar HAM, juga sedikit
menginformasikan keberadaan Serdang Bedagai, sekaligus mempromosikan tempat
wisata, termasuk produk UMKM, makanya kami membuka stand disini, dan membagikan
brosur kepada pengunjung,” tuturnya.
Wisata andalan yang dikenalkan adalah Arung Jeram Ancol, Pemandian
Batu Nongol, Pulau Berhala, Desa Wisata Tani Melati II, wisata Heritage, Untuk Wisata
Pantai yaitu Mutiara 88, Woong Rame, Bali Lestari, Pondok Permai, Sri Mersing,
Cermin Yheme Park, Cemara Kembar, Sialang Buah, Romantis dan Wisata Mangrove. Disamping
itu mereka juga mengenalkan sejumlah produk UKM.
Wilayah Serdang Bedagai di bawah kepemimpinan Bupati Ir.
H.Soekirman dan Wakil Bupati H. Darma Wijaya, terdapat 17 Kecamatan, 237 desa
dan 6 Kelurahan, berbagai suku Batak, Melayu, Banjar, Aceh dan suku Jawa,
dengan jumlah penduduk kurang lebih 6.000 jiwa.
Event Festival HAM merupakan kerjasama antara Komisi Nasional
HAM, International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) dan Pemerintah
Daerah Kabupaten Jember, juga beberapa organisasi pendukung lainnya.
Kegiatan ini menyediakan ruang bagi pemangku kepentingan berbagai
pengalaman, penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM di tingkat lokal, juga
dilatarbelakangi adanya Pemda yang selama 10 tahun terakhir jadi institusi paling
banyak diadukan terkait dugaan pelanggaran HAM.