Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com - Warga Dusun Kedawung RT 01 RW 02, Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi digegerkan penemuan mayat gosong habis dibakar di areal persawahan.
Dekat lokasi penemuan mayat, ditemukan sepatu sandal perempuan warna coklat ukuran 39, helm INK warna pink dan topi warna hitam bergambar palu. Mayat yang ditemukan tersebut sudah tidak dikenali identitasnya.
Warga Desa Pondoknongko, berbondong-bondong ke lokasi setelah seorang netizen mempostingnya di media sosial, “Kok mentolo yo (kok tega ya) orang yang berbuat ini,” celetuk salah satu warga yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolsek Kabat, AKP Supriyadi mengatakan, pertama kali mayat yang dalam keadaan gosong tersebut ditemukan oleh Saikoni (50) warga Dusun Secawan, RT 02 RW 03, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat yang saat itu hendak menuju sawahnya.
“Saat itu, saksi Saikoni hendak ke sawahnya, dan melihat ada tumpukan bambu yang dibakar. Dan melihat ada sosok manusia ditumpukan bambu yang dibakar tersebut,” ujar AKP. Supriyadi.
Setelah itu, kata AKP Supriyadi saksi langsung memberitahu warga setempat, dan melaporkan ke Kepala Dusun Kedawung dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kabat.
“Setelah mendapat laporan, kami langsung bergerak menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilaporkan warga,” terangnya. Mayat dengan kondisinya gosong di sekujur tubuhnya tersebut, kata dia, ada sisa celana jeans yang tidak terbakar.
“Kalau sekujur tubuhnya terbakar, tapi ada sisa kain celana jeans warna abu-abu yang dipakai korban tidak ikut terbakar,” paparnya.
Di lokasi ditemukan mayat dilakukan identifikasi oleh tim Inafis Polresta Banyuwangi dan diketahui mayat tersebut berjenis kelamin perempuan dengan tinggi kira-kira 150 cm, dengan memakai celana jeans. Kejadian ini juga didatangi Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, AKP. Moh. Solikin Fery dan unit identifikasi Polresta Banyuwangi sedang melakukan olah TKP.
Setelah dilakukan identifikasi oleh unit Inafis, mayat Mrs X langsung dilarikan ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan autopsi dan penanganan lebih lanjut. (RF/Wahyu)
