Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Setelah
sempat vakum selama enam bulan, lantaran pendemi covid-19, Kafe Nol Kilometer Jember
kembali buka dengan konsep Kuliner kerakyatan.
Wisata kuliner Pujasera Semanggi ini berkonsep memberdayaan masyarakat. “Guna mengurangi pengangguran, penjual dari pemuda dan warga RW 27” kata pengelola Pujasera, Hendra Cipta usai Re Opening dan Pemotongan Tumpeng, Sabtu (26/9/2020) malam.
Tampak hadir dalam acara Re Opening di Wisata kuliner Tradisional ini yaitu Kasdim 0824 Jember Mayor Inf Sampak mewakili Kodim letkol Inf La Ode M Nurdin, Ketua RW 27; Pak Sukandar, Ketua RT O2: H Sutalik, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, juga para mahasiswa.
Untuk harga di Kuliner Jl Brantas IV RT 02 RW 27 kelurahan / kecamatan Sumbersari yang berdiri dua tahun lalu ini sangat murah dan terjangkau semua lapisan, lebih mahasiswa, dipatok serba Rp 5000 untuk minuman dan Rp. 7.000 untuk makanan, buka mulai jam 10.00 – 22.00 wib.
Tempatnya sejuk dan nyaman, sehingga sangat cocok digunakan untuk bersantai bersama keluarga atau bersama teman-temannya. Untuk mencegah penyebaran covid-19, kami terapkan protokol kesehatan, pengunjung wajib bermasker, cuci tangan dan jaga jarak.
“Di masa pandemi covid-19 Pujasera Nol Kilometer menerapkan protokol kesehatan, seperti pengunjung wajib bermasker, penyediaanya tempat cuci tangan, serta pengecekan suhu badan sebelum masuk pujasera,” jelasnya.
Sementara Kasdim 0824 Jember Mayor Inf Sampak menyampaikan bahwa penggunaan masker efektif untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Untuk itu warga harus mengubah perilaku pemakaian masker dari kewajiban menjadi kebutuhan saat berada di luar rumah.
“Saya juga minta selalu jaga jarak, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan, olahraga secara rutin serta selalu memeriksakan ke dokter jika kurang sehat, Kalau kita bertanggung jawab Insyaallah dijauhkan dari Covid-19," tandasnya.
Dirinya sangat optimis dengan adanya upaya yang digagas oleh pihak pengelola pujasera mampu memutus rantai penyebaran Covid-19 di jember . Diharapkan pujasera Nol Kilometer ini bisa menjadi contoh bagi wisata lainnya untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan. (eros).
