Translate

Iklan

Iklan

Plt Bupati Jember; Santri Harus Bisa Menjaga Jati Dirinya

10/22/20, 21:43 WIB Last Updated 2020-10-23T14:47:53Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Islam yang dipelajari di Pondok Pesantren (Ponpes) itu, Islam yang Toleran, Islam yang inklusif, islam yang Rahmatan lilalamin, dengan ciri khas yakni hidup sederhana dan selalu menjaga persaudaraan.

“Karena saat ini banyak berkembang aliran Islam Intoleran, Santri harus bisa jaga jati dirinya,” Tegas Plt Bupati Jember Drs.KH A Muqit Arief usai Pengajian Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar Pemkab Jember di lantai dua Pendopo Wahyawibawagraha Kamis (22/10/2020) malam.

Bukan hanya itu, dalam pengajian Luring dan diikuti secara daring di 31 Kecamatan ini, Alumni Pondok pesantren Annuqoyah Guluk Guluk Madura Jawa Timur ini menegaskan bahwa menjaga keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika ini juga menjadi tanggung Jawab santri.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Karangharjo, Silo ini menjelaskan peringatan HSN ini menjadi penting, selain menjaga tradisi, juga untuk menggugah para santri agar tetap bisa mempertahankan eksitensinya, untuk itu santri harus lebih serius dalam menimba ilmu dan belajar.

"Sehingg sekembalinya ke masyarakat nanti para santri bisa jadi orang yang bermanfaat dalam bidang apapun sesuai takdir," harap Plt Bupati Jember yang juga alumni Pondok pesantren Annuqoyah Guluk Guluk Madura Jatim.

Peringatan HSN tahun ini berbeda sebelumnya, lantaran masa pandemi covid-19, pelaksanakan memperhatikan protokol kesehatan, termsuk pembatasan jumlah undangan, kegiatan ini juga diikuti secara Daring. Ini sesuai dengan topik HSN tahun ini Santri Sehat Indonesia Kuat." (yond).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Plt Bupati Jember; Santri Harus Bisa Menjaga Jati Dirinya

Terkini

Close x