Translate

Iklan

Iklan

Ditarik 49 Juta, Keluarga Pasien Covid-19 Geruduk RS Siloam Lippo Jember Tuntut Uang Dikembalikan

11/15/21, 23:30 WIB Last Updated 2021-11-16T02:24:10Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Puluhan warga Senin (15/11/2021) geruduk Rumah Sakit Siloam di Lippo Plaza Jember, mereka menuntut pihak rumah sakit kembalikan biaya perawatan pasien Covid-19 sebesar 49 Juta rupiah.

Mereka kecewa dengan tindakan rumah sakit yang dinilai memanfaatkan untung dari pandemi Covid-19.  Padahal seharusnya sesuai Kepmenkes  RI No.  HK.01.07/MENKES/4344/2021, seluruh biaya perawatan pasien Covid-19 itu di tanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

“Saya dengan banyak orang dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia minta klarifikasi, saat 4 hari merawat mama saya yang positif Covid-19, Juli 2021 ada biaya total Rp 49 juta. DP Rp 20 juta, juga biaya lain-lain Rp 29 juta,” kata anak pasien Andreas kepada sejumlah awak media.

Kasus itu berawal, agar  mendapat perawatan di rumah sakit bagi ibunya Tjong Lau Fong (70) yang terkonfirmasi positif Covid-19, dirinya dimintai uang DP, untuk biaya awal. Kemudian baru bisa menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam.

“Saat itu kondisi Covid parah-parahnya, dan ibu saya butuh perawatan, Masuk dimintai DP, tidak diberitahu jika ada pertanggungan dari pemerintah. Kita ya ngikut aja. Ternyata, biaya perawatan pasien Covid ditanggung pemerintah. Saat saya tanyakan, tidak ada kejelasan.” keluhnya.

Karena tidak mendapat klarifikasi yang baik dari pihak rumah sakit. Dirinya pun kembali mendatangi rumah sakit lagi. “Tentunya saya harus tahu ada apa di rumah sakit. Apalagi saya bayar penuh saat itu. Padahal kan semua ditanggung pemerintah,” imbuhnya.

Dari hasil mediasi, pihak (RS) Siloam, kata Andreas, akan diklaimkan (agar uang perawatannya kembali). “Tapi kan tidak jelas. Saya tanya sejelas-jelasnya prosesnya bagaimana? Apa benar kalau mau dapat perawatan harus DP dulu baru diklaimkan. Tapi mediasi tadi gak selesai.

“Sekarang kalau benar ditanggung oleh pemerintah. Kan tidak perlu ada biaya perawatan ataupun DP. Mengingat kondisi pandemi ini sekarang kan ekonomi sulit. Terlebih lagi tidak semua masyarakat kan mampu. Apalagi saya waktu itu kesusahan sampai cari utangan,” bebernya.

Karena saat itu ekonomi sulit, untuk perawatan hanya dijalani singkat. “Saat itu ibu saya hanya dirawat 4 hari. Setelah itu saya bawa (pindah) ke RS Jember Klinik. Malah di sana gak bayar, gratis semuanya selama 2 minggu lebih. Sedangkan di RS Siloam malah bayar,” ulasnya.

Jika tidak dikembalikan mereka akan mengadukan  pungutan pasien covid-19  ini hingga Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). “Kalau masalah ini tidak selesai, akan saya laporkan ke dewan. Bahkan kalau perlu saya bawa ke DPR RI,” katanya jengkel.

Wadir Yanmed (Pelayanan Medis) Siloam Hospital dokter Gresisce Manegeng mengaku, belum bisa memberikan klarifikasi secara jelas. “Saat ini saya masih melakukan proses mediasi dengan keluarga pasien yang difasilitasi salah satu LSM,” kata wanita yang akrab dipanggil Grace itu.

Terkait keluhan keluarga pasien itu, lanjut Grace, masih dilakukan pendalaman untuk nantinya dapat memberikan informasi yang jelas.  “Untuk saat ini kami masih belum bisa banyak memberikan informasi lebih lanjut. Karena masih dilakukan mediasi. Terima kasih,”pungkasnya. (eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ditarik 49 Juta, Keluarga Pasien Covid-19 Geruduk RS Siloam Lippo Jember Tuntut Uang Dikembalikan

Terkini

Close x