Berdasarkan info grafis Pusdalom Kamis (18/11/2021) pukul 23.30, tidak hanya Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Bangsalsari yang terdampak hingga mengungsikan 300 santrinya di tempat yang lebih aman, 20 rumah lainnya juga terendam air dengan ketinggian ± 90 cm.
Akibat banjir akibat hujan deras sekitar jam 19.00 wib, longsor juga terjadi di desa Banjarsari, Bangsalsari, menutup jalan sepanjang 35 m dan desa Klatakan, Tanggul, 59 rumah terendam air ± 20 - 80 cm (durasi ± 15 - 20 menit), 1 musholla serta 7 orang kelompok rentan (balita dan lansia).
"Pak kiyai rencananya bagunan ini akan diwakafkan, agar tidak menjadi persoalan bagi pondok dan masyarakat, apabila bangunan ini dipertahankan," ujar Bupati Jember Hendy Siswanto saat meninjau bangunan pondok yang jebol, Jumat (19/11/2021).
Hal itu untuk menghindaribanjir lebih besar lagi, sebab sungai di dekat pondok, posisinya menikung, sehingga air akan mudah meluap. "Jadi aliran air agak terhambat, begitu airnya ada pendangkalan, sisa airnya akan masuk ke rumah, dan ini sangat berbahaya," katanya.
Jika sudah diwakafkan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan melakukan koordinasi dengan provinsi, untuk upaya normalisasi sungai. "Karena biaya normalisasi itu tidak sedikit, jadi bahasanya pengerukan saja, dari pada membangun, itu yang harus dipahami," imbuh Hendy lagi.
Hendy juga menghimbau masyarakat tetap tetap waspada, sebab di musim penghujan ini, sangat rawan terjadi bencana. "Jika airnya sudah naik, segera keluar rumah dan dipukul kentongannya, supaya mereka waspada, dan dapat menyelamatkan diri," tandasnya. (naw).
