Ada tiga pompa untuk menguras sumur warga yang tak layak dikonsumsi. “Habis banjir, air sumur, kotor, warnanya kuning dan bau. Jadi tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari,” ujar Mahroji, Warga Dusun Rowotengu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro.
Totok Mujiarto, untuk kebutuhan setiap hari, warga harus mencari air bersih ke sumur lain. “Ada 51 sumur yang kotor tergenang banjir hingga ketinggian hingga 1 meter, karena posisi rumahnya rendah,” ungkap Perangkat Desa Sidomulyo yang ikut mendampingi relawan ini.
Dengan bantuan PMI, warga antusias dan turut membantu, harapannya sumurnya bisa kembali dimanfaatkan untuk minum, mandi dan mencuci pakaian. “Dengan normalisasi ini, air bisa kembali bersih karena kotoran yang ada di dalam bisa disedot semua,” tambahnya.
Normalisasi air dilanjutkan di desa Pondok Joyo, pondok dalem dan desa rejo agung. “Kita harap semua sumur warga bisa normal dan bisa digunakan kembali. Selain dikuras, kita juga beri tawas agar air kembali jernih,” Kepala Unit Markas PMI Jember kata Rupianto, SP.
Data BPBD Jember, luapan air sungai akibat tingginya intensitas hujan, sungai tak mampu menampung debet air dan meluap. Tercatat ribuan lebih rumah warga terdampak banyir di 7 desa yang tersebar di kecamatan Semboro, Sumberbaru dan Tanggul. (hms/eros).
